Meskipun popularitasnya melonjak dalam survei, prestasi Ganjar di Jawa Tengah, khususnya dalam menangani isu kemiskinan dan lingkungan, telah meninggalkan banyak pertanyaan tentang kapasitasnya dalam memenuhi tuntutan dan harapan rakyat.
Insiden seperti penolakan warga Kendeng terhadap pembangunan pabrik semen dan penanganan kontroversial Ganjar terhadap masalah tersebut telah mengurangi kepercayaan publik terhadapnya.
Keengganannya mengakui dan menanggapi kekhawatiran masyarakat, serta pendekatannya yang dianggap mengabaikan putusan pengadilan, hanya memperkuat persepsi bahwa ia mungkin tidak mampu memimpin negara dengan efektif dan sensitif terhadap kebutuhan rakyatnya. (*)