SUKABUMIEKSPRES, BANDUNG – Aktivis pemberdayaan masyarakat Arif Rahman Hidayat menjadi pilihan terfavorit dari kalangan mahasiswa untuk Calon DPD RI asal Jawa Barat. Dirinya dipercaya dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Hal ini berdasarkan survei Kaukus Journalis untuk Demokrasi Jabar (KJD) kepada 400 responden mahasiswa se Jawa Barat. Survei dilakukan dengan metode random sampling, serta memiliki margin error sebesar 0,3 persen.
Hasil survei menunjukkan, Arif berada di posisi teratas meraup 35 persen, disusul incumbent Amang Syafrudin 30 persen dan kemudian Tokoh PGRI Dede Amar 20 persen, sedangkan sisanya menyatakan tidak memilih.
Baca Juga:Xiaomi Mi 10T Pro Mempunyai Layar IPS LCD 6,67 InciXiaomi Poco X3 Pro Performa Sangat Tinggi dengan Desain Terkeren 2024
Koordinator Analis KJD, Arief Pratama mengatakan, survei sengaja dilakukan untuk melihat kecenderungan kaum mahasiswa memilih calon anggota DPD RI.
“Mahasiswa dalam politik berfungsi sebagai agent of change, bahkan bisa mempengaruhi rakyat. Karena itu jika calon anggota DPD bisa meraih hati mahasiswa maka anggota tersebut berpotensi menang” ucap pria yang juga bekerja di Media PR Network ini.
Dari survei tersebut, ungkap Arief, sebanyak 58% bersikap tidak memilih satu pun anggota yang dipercaya.
“Ternyata angka golputnya masih tinggi. Alasannya, anggota DPD jika terpilih hanya mementingkan kepentingan pribadi, kemudian banyak terjadi korupsi, dan kinerjanya tidak terasa oleh rakyat, sehingga mereka lebih Golput,” katanya.
Sebagai informasi, Arif Rahman Hidayat merupakan mantan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yasa Anggana Garut (2004 – 2008) yang telah berhasil membangun Lembaga Pengembangan Ekonomi (LPE) Alsyura di Garut sebagai bukti kepeduliannya terhadap pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, Arif juga aktif sebagai Konsultan Pada Proyek-Proyek Asian Depelopment Bank (ADB), Kementerian, WorldBank, dan Pemprov/BUMD DKI Jakarta. Kiprahnya di Bidang Lingkungan pun menjadi bekal positif sebagai caleg DPD RI yang profesional, kompeten dan memahami kebutuhan pengembangan berbagai daerah di Indonesia.(*)