“Saya pernah menjadi panelis, pertanyaan terlalu global dan kata kuncinya tidak memancing cawapres untuk mengeluarkan apa yang mereka pahami. Sayang sekali, panelis yang begitu keren tapi pertanyaannya terlalu umum,” imbuh mantan dekan Fakultas Pertanian Unud itu.
Harusnya, lanjut Rai, ada poin-poin penting dari pertanyaan panelis yang bisa dielaborasi oleh para cawapres. “Tentang pertanian misalnya, untuk memajukan pertanian ke depan kebijakannya apa? Komoditas strategisnya bagaimana? APBN berapa persen? Harusnya seperti itu,” pungkasnya.