SUKABUMI EKSPRES– Harga komoditas beras di Kota Sukabumi berangsur terus naik. Penyebabnya kemungkinan karena terganggunya pasokan akibat faktor cuaca.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M Rifki, mengatakan naiknya harga beras mulai terpantau sejak pekanan.
Penaikan harganya terjadi pada semua jenis beras, baik medium maupun premium.
Baca Juga:Diduga Hasil Pencucian Uang, KPK Sita Rumah Mewah SYL di JakartaJelang Pemilu, Harga Beras Melonjak Tinggi dan Stok Menipis
“Sudah hampir sepekan harga beras terjadi penaikan. Kemungkinan ini akibat faktor cuaca yang berdampak terhadap produksi,” kata Rifki dikutip dari akun Instagram Diskumindag Kota Sukabumi, Senin (12/2).
Data Diskumindag setempat, saat ini harga beras jenis Ciherang Cianjur I di kisaran Rp15.500 dari sebelummya Rp14.900, beras Ciherang Cianjur II naik jadi Rp15.300 per kg, beras Ciherang Sukabumi dari Rp14.800 per kg naik jadi Rp15.300 per kg, beras premium kelas I naik dari Rp15 ribu per kg menjadi Rp15.500 per kg, dan beras medium terendah juga ikut-ikutan naik dari Rp13.500 per kg menjadi Rp13.800 per kg. Sementara harga jual beras Bulog atau SPHP stabil di kisaran Rp10.900 per kg.
“Perkembangan di lapangan masih kita pantau,” ucapnya.
Berkaitan stok atau ketersediaan, lanjut Rifki, sejauh ini tidak terlalu terkendala. Artinya, ketersediaan masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Hanya dari sisi harga yang sekarang naik cukup signifikan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menuturkan, beras merupakan salah satu komoditas yang berkontribusi terhadap laju inflasi di daerah.
Fluktuasi harga beras saat ini tentu jadi kekhawatiran akan berpengaruh terhadap inflasi di Kota Sukabumi.
“Tapi sejauh ini inflasi di Kota Sukabumi masih stabil. Tapi perlu kita antisipasi langkah-langkah melakukan stabilitasi harga,” pungkasnya. (ist)