KPU akui WNI kurang antusias ikuti PSU Kuala Lumpur

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik berfoto
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik berfoto usai mengikuti program siniar atau podcast Antara di Gedung Wisma Antara B, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik mengungkapkan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia kurang antusias datang ke tempat pemungutan suara ulang (PSU) yang berlokasi di Putra World Trade Center (PWTC), Kuala Lumpur, Minggu (10/3).

“Antusiasme pemilih untuk datang ke TPS itu tidak seperti pada hari pemungutan suara yang sebelumnya,” ujar Idham saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Menurutnya, WNI yang memilih menyalurkan hak suara lewat metode pos secara beberapa tahap, yakni pada 11, 15 dan 26 Januari 2024, tak lagi memiliki antusiasme untuk datang ke TPS pada PSU Kuala Lumpur.

Baca Juga:Ketum Golkar: Niatkan puasa untuk meraih derajat muttaqinPP Muhammadiyah: Bulan Ramadhan jadi momen redam konflik pasca-Pemilu

“Karena pemilih pos itu mungkin pada hari H, mereka tidak memiliki antusiasme untuk datang ke TPS,” katanya.

Diketahui, PSU Kuala Lumpur dilakukan dalam satu hari dengan dua metode, yaitu kotak suara keliling (KSK) dan pencoblosan langsung di tempat pemungutan suara (TPS).

Ia pun tak memungkiri ihwal tersebut terjadi karena sudah melihat tren perolehan suara di dalam negeri.

Sebelumnya, Minggu (10/3), Warga Negara Indonesia (WNI) masih mendatangi World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2024 hingga Minggu petang.

Meski tidak seramai pada pemungutan suara tanggal 11 Februari lalu namun ratusan WNI masih tampak mendatangi gedung WTC di pusat Kota Kuala Lumpur menjelang berakhirnya waktu PSU pukul 18.00 waktu setempat.

Mereka tampak datang dalam kelompok-kelompok kecil berjumlah kurang dari 10 orang.

Zaenab (31) asal Palembang yang mengaku sudah 11 tahun bekerja di Malaysia datang menyalurkan suara sebagai Daftar Pemilih Khusus (DPK) pada PSU di sana.

Ia mengatakan mendapat informasi adanya PSU Pemilu 2024 dari Live TikTok kawannya yang sudah terlebih dulu menyoblos di pagi hari.

Baca Juga:Iran Tawarkan Beasiswa Doktoral Bidang Pertahanan untuk Perwira TNIMegawati Tidak Berani Pecat Jokowi Sebagai Kader PDIP

Zaenab mengaku senang bisa mendapat kesempatan memberikan hak suara karena pada 11 Februari lalu dirinya justru tidak mendapat kesempatan untuk nyoblos.

Sedangkan Haeriah (45) asal Lampung mengaku sudah sempat nyoblos pada 11 Februari lalu di WTC dan dengan suka rela mau datang lagu ke tempat itu melakukan pencoblosan ulang.

“Karena saya cinta Indonesia lah,” ujar Haeriah saat ditanya alasannya mau kembali datang untuk menyoblos, tidak ada alasan lain.

0 Komentar