Usai lari selama 12 menit, 7 putaran selesai di Lapang Cangehgar, tiba-tiba saja Kayla jatuh pingsan di lintasan lari saat akan istirahat.
“Usai lari untuk pendinginan mau istirahat itu sempat berhenti dan diam langsung pingsan, masih jalan (lintasan lari),” ucap Anzar.
Pasca pingsan, Kayla langsung mendapatkan penanganan pertama dan langsung dievakuasi ke rumah sakit RSUD Palabuhanratu.
Baca Juga:TKN ajak pendukung Prabowo-Gibran jadi Amicus Curiae Secara MassalApple ajak Prabowo kerja sama di bidang pengembangan teknologi
“Kita bawa ke Tribun untuk penanganan pertama. Ternyata kejang-kejang dan mengeluarkan busa, mata mulai berbalik, dan nadi sulit diraba,” jelas Anzar.
Pada saat diperiksa di rumah sakit oleh dokter dengan diagnostik fungsi jantung atau Elektrokardiografi (EKG), kondisi Kayla sudah melemah.
“Langsung kita bawa ke RSUD Palabuhanratu dan diperiksa sudah meninggal. Dokter menyatakan kemungkinan kurangnya udara atau oksigen ke otak, sehingga akhirnya ke jantung,” tutup Anzar.
Saat ini, korban telah dibawa dari RSUD Palabuhanratu ke rumah duka di Jalan Cibentang RT 10 RW 05, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh. (mg3)