Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal

IST
Agus Sanusi Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi mengambil sample jajanan makanan ringan yang diduga menjadi penyebab belasan pelajar SDN Cidadap 1 Kecamatan Sukaraja mengalami keracunan.

Sample tersebut sudah dikirim ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, mengaku belum bisa memastikan penyebab keracunan pada kasus tersebut.

Baca Juga:Pelaku Pembunuhan Diduga Alami Gangguan KejiwaanBey Tolak Tawaran Demokrat Maju di Pilgub Jabar 2024

“Kita menunggu hasil pemeriksaan BPOM dan Labkesda Provinsi Jawa Barat. Kami di Dinkes Kabupaten Sukabumi akan memastikan korban dampak keracunan tertangani 100 persen,” kata Agus kepada wartawan, Rabu (15/5).

Tim dari Dinkes Kabupaten Sukabumi akan memantau perkembangan kondisi korban selama sepekan ke depan.

Langkah lain yang ditempuh yakni dengan melakukan pengawasan terhadap jajanan stik pedas tersebut.

“Hasil kesimpulan dari pemeriksaan sampel makanan jajanan dari pihak BPOM akan diinformasikan ke sekolah, apakah makanan tersebut layak dimakan atau tidak,” bebernya.

Agus mengimbau Dinas Pendidikan melalui para kepala sekolah agar meningkatkan pengawasan dan edukasi terkait jajanan kepada para murid. Termasuk meningkatkan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di lingkungan lembaga pendidikan.

“Terutama pada kasus keracunan makanan, penularan penyakit infeksi, dan masalah lainnya,” pungkasnya

Diberitakan sebelumnya, pada Senin (13/5), belasan pelajar SDN Cidadap 1 di Desa Limbangan Kecamatan Sukaraja mengalami gejala keracunan. Mereka mengalami mual dan pusing diduga usai mengonsumsi jajanan makanan ringan.

Baca Juga:Prabowo-Gibran ingin Konsentrasi Wujudkan Janji KampanyeKPU RI tegaskan Caleg Terpilih tak Wajib Mundur ikut Pilkada

Camat Sukaraja, Erry Erstanto, mengatakan makanan itu dibeli di sebuah warung dekat sekolah, Senin (13/5). Mereka jajan sebelum masuk ke ruangan kelas.

Sekitar pukul 09.30 WIB salah seorang siswa bernama Khoirunnisa (8) mengalami gejala pusing dan mual. Kemudian, siswa ini dibawa ke ruang guru dan diberikan minum air hangat dan teh manis karena kondisi wajahnya pucat.

“Karena tidak mau di bawa ke Puskesmas, siswa ini memilih untuk pulang,” ujarnya.

Setelah mengangantarkan anak tersebut ke rumahnya, guru tersebut kembali ke ruang kelas untuk menanyakan siapa lagi yang membeli dan mengonsumsi makanan warung tersebut.

“Saat itu dilaporkan ada 14 siswa yang diduga mengalami keracunan jajanan makanan ringan tersebut. Kemudian, guru itu menyiapkan air hangat dan teh manis untuk murid sejumlah 14 orang. Jadi, data sementara jumlah siswa yang diduga keracunan itu ada 15 orang,” bebernya. (ist)

0 Komentar