SUKABUMI EKSPRES– Rahmat alias Herang (26) bisa dikatakan sebagai anak durhaka. Ia menghabisi nyawa ibu kandungnya, Inas (45) secara sadis menggunakan gapru tanah.
Namun, terduga pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan. Konon, psikis terduga pelaku terganggu setelah kasus pembunuhan yang dialami ayahnya.
Informasi yang beredar di Kampung Cilandak Desa Sekarsari Kecamatan Kalibunder Kabupaten Sukabumi, ayah terduga pelaku atau suami korban tewas diamuk massa karena dituding sebagai dukun santet.
Baca Juga:Targetkan Kunjungan 130 Ribu WisatawanTiga Destinasi Wisata Mendunia
“Ceritanya seperti itu. Itu sekitar tahun 1999. Katanya, saat itu ramai-ramainya soal isu dukun santet. Nah, ayah pelaku kena tuduh santet hingga diamuk warga hingga tewas,” kata Kepala Desa Sekarsari Awan Kurniawan kepada wartawan, Kamis (16/5).
Peristiwa itu diduga memicu kondisi mental terduga pelaku. Gangguan kejiwaan pelaku terlihat sampai sekarang. Seperti yang terlihat tatapan sorot mata pelaku terlihat kosong usai membunuh Ibu kandungnya sendiri dan tampak tak ada rasa penyesalan.
“Mungkin ini ya. Ini perkiraan atau dugaan saya mentalnya itu terganggu saat beranjak dewasa. Mungkin dia mendengar cerita itu dari orang-orang. Jadi seperti orang linglung,” tutur Awan.
Soal siapa massa yang dimaksud, kemudian dari mana dan tepat waktu kejadian tersebut tak ada yang mengetahui secara pasti.
Namun cerita senada juga disampaiakan tokoh masyarakat Kampung Cilandak, H Deris.
“Dahulu orang tuanya anak itu juga dibunuh massa. Difitnah jadi tukang eta lah (dukun santet) zaman dulu. Menurut keterangan begitu. Kalau saya kan dulu jarang di rumah. Jadi hanya mendengar ceritanya,” ujarnya. (mg3)