Kebakaran Lahan Relatif Minim *Hanya Terjadi 1 Kali Selama Kemarau

IST
SIAP SIAGA: BPBD Kota Sukabumi siap siaga menghadapi berbagai potensi bencana. Saat ini yang cukup diwasdapi potensi bencana dampak kemarau.
0 Komentar

CITAMIANG – Selama musim kemarau tahun ini, jumlah kejadian kebakaran lahan di Kota Sukabumi relatif minim. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tetap mewaspadai potensinya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan dari 245 kali bencana selama periode Januari-Juli tahun ini, kebakaran lahan baru terjadi 1 kali. Novian menduga relatif minimnya kebakaran lahan karena di sela kemarau kadang kala masih terjadi hujan.

“Data yang kami miliki, kebakaran lahan hanya terjadi satu kali selama memasuki kemarau tahun ini. Kejadiannya pada bulan Juli,” kata Novian, belum lama ini.

Baca Juga:Lebih Populer, Kang Fahmi Diserbu Kalangan Milenial saat JJS di Lapdek SukabumiIndosat Group dan Google Cloud Hadirkan Solusi Sovereign dan Edge Cloud bagi Indonesia

Selama periode itu, bencana yang dominan terjadi yaitu cuaca ekstrem sebanyak 107 kali. Kemudian tanah longsor sebanyak 61 kali, banjir 43 kali, kebakaran permukiman 12 kali, angin topan/puting beliung 11 kali, gempa bumi 6 kali, dan kebakaran lahan 1 kali. “Paling banyak kejadian itu bencana hidrometeorologi, terutama cuaca ekstrem, tanah longsor, serta banjir limpasan,” tuturnya.

Berdasarkan wilayah, Kecamatan Gunungpuyuh paling banyak terjadi bencana dengan jumlah 45 kali, kemudian Kecamatan Warudoyong 43 kali, Kecamatan Lembursitu 43 kali, Kecamatan Citamiang 32 kali, Kecamatan Baros 31 kali, Kecamatan Cikole 27 kali, dan Kecamatan Cibeureum 24 kali.

Selama Juli, kejadian bencana di Kota Sukabumi sebanyak 14 kali.Rinciannya, cuaca ekstrem 6 kali, kebakaran permukiman 4 kali, tanah longsor 3 kali, dan kebakaran lahan 1 kali.

“Memasuki Juli kondisi cuaca mulai beranomali. Bulan Juli merupakan masa transisi dari musim hujan ke kemarau,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar