Intensifkan Koordinasi Lintas Sektor Hadapi Dampak Kemarau

Ist
IST Novian Rahmat Taupik Kalak BPBD Kota Sukabumi
0 Komentar

CITAMIANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi berkoordinasi lintas sektor dengan instansi lain menyikapi kondisi kemarau. Upaya itu dipandang penting mengingat dampak kemarau dikhawatirkan memicu terjadinya krisis air serta kebakaran lahan maupun permukiman.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan koordinasi dilakukan dengan Perumdam Tirta Bumi Wibawa serta Palang Merah Indonesia. Menurutnya, kedua instansi tersebut merupakan elemen berkompeten menyiapkan pasokan air seandainya terjadi kekurangan akibat dampak kemarau.

“Pada prinsipnya kami sudah siap menyuplai air bersih seandainya ada warga yang terdampak kemarau. Kami di BPBD sudah berkoordinasi dengan PDAM dan PMI,” kata Novian kepada wartawan, belum lama ini.

Baca Juga:Dishub Ganti Kaca Mobil Angkot yang Rusak akibat BentrokPj Wali Kota Sukabumi Sampaikan Raperda APBD Perubahan 2024

Novian menyebut, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kemarau bakal terjadi hingga Oktober. Kondisi itu perlu disikapi karena pengalaman sebelumnya, setiap kemarau dipastikan berdampak terhadap kekeringan.

“Tapi sampai saat ini kami belum mendapat laporan adanya masyarakat yang mengalami kekurangan air. Baik laporan secara tertulis maupun lisan dari masyarakat melalui kelurahan ataupun kecamatan,” terangnya.

Novian juga menyebut koordinasi dilakukan dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR). Kedua instansi itu yang lebih berwenang mengurusi pasokan air ke lahan-lahan pertanian. “Berkaitan kondisi pasokan air untuk lahan-lahan pertanian, ranahnya ada di Dinas Pertanian dan Dinas PUTR,” ungkap dia.

BPBD sudah mengimbau masyarakat agar lebih bijak menggunakan air saat kemarau seperti sekarang. Termasuk bisa menjaga kondisi lingkungan, misalnya dengan tidak membakar sampah dan ilalang untuk menghindari potensi kebakaran lahan.

“Sementara ini kita lakukan upaya-upaya antisipatif untuk meminimalkan dampak kemarau,” tegasnya.

Bagi masyarakat yang mulai mengalami kekurangan air bersih, Novian mengimbau segera menginformasikan. Bisa secara langsung ke BPBD ataupun melalui aparat kewilayahan di tingkat kelurahan dan kecamatan. “Dengan koordinasi bersama elemen-elemen berkompeten, tentu kita berharap bisa meminimalkan berbagai dampak kemarau,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar