Pembelian BBM Subsidi Akan Dibatasi Awal September

ist
DISWAY.ID/SABRINA HUTAJULU KHAWATIR: Masyarakat diselimuti kekhawatiran menjelang pelaksanaan kebijakan pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yaitu Biosolar dan Pertalite.
0 Komentar

JAKARTA, DISWAY.ID – Sejumlah kekhawatiran masih menyelimuti masyarakat menjelang pelaksanaan kebijakan pembatasan pembelian 2 bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yaitu Biosolar dan Pertalite, yang akan mulai diberlakukan pada 1 September 2024 nanti. Salah satu kekhawatiran tersebut adalah mengenai pengaruh pembatasan BBM subsidi Pertalite dan Biosolar terhadap perekonomian Indonesia.

Menurut Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, kalangan yang diprediksi akan menjadi kalangan yang paling merasakan dampak dari pembatasan pemberian BBM subsidi Solar dan Pertalite adalah mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas.

“Saya kira karena sebagian besar kendaraan roda empat ketimbang roda dua, mengkonsumsi BBM subsidi, memang nanti untuk kelas menengah keatas yang akan paling merasakan efek atau dampak kenaikkan Pertalite,” ujar Tauhid ketika dihubungi oleh Disway.Id pada Senin 26 Agustus 2024.

Baca Juga:Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Wanita Diduga Dilakukan ODGJPasangan Fahmi-Dida Bakal Daftar ke KPU di Hari Pertama Pendaftaran

“Inflasi satu atau dua bulan, namun bulan ketiga udah normal. Biasanya seperti itu, jadi magnitute-nya paling terasa di segi transportasi”.

Tauhid menambahkan, kebijakan pembatasan pemberian BBM subsidi ini juga hanya diterapkan kepada kendaraan pribadi saja. Terbukti dari kendaraan-kendaraan yang merupakan kendaraan transportasi umum seperti Microlet yang masih diperbolehkan mendapat BBM subsidi Solar.

“Kalau di kendaraan umum rata-rata yang menggunakan bukan Pertalite, sebagian besar masih menggunakan Solar. Kebijakan pembatasan ini untuk kendaraan umum masih dapat subsidi, tapi kendaraan pribadi nggak,” jelas Tauhid.

“Jadi inflasi ada, tapi gak sebesar kalau misalnya kendaraan roda dua dilarang. Karena kalau dilarang, maka tentu saja dampaknya di kelas menengah bawah daya beli-nya akan tergerus. Jadi yang terdampak ya masyarakat kalangan menengah atas,” lanjutnya.

Sementara itu menurut Sales Brand Manager (SBM) I PT Pertamina Cabang Kalteng, Yasir Huwaydi, menjelaskan program subsidi tepat sasaran untuk sementara diberlakukan hanya buat kendaraan roda empat. Menurut Yasir, hal ini melanjutkan program serupa tahun lalu untuk BBM jenis Biosolar.

“Kami mengimbau para pemilik kendaraan roda empat untuk mendaftar di aplikasi MyPertamina,” tutup Yasir. (Sabrina Hutajulu)

0 Komentar