Pendukung, Simpatisan dan Pasangan Fahmi-Dida Deklarasi Menuju Sukabumi Serasi Sebelum Daftar ke KPU

Ist
Pendukung, Simpatisan dan Pasangan Fahmi-Dida Deklarasi Menuju Sukabumi Serasi Sebelum Daftar ke KPU
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Setelah melalui hiruk-pikuk perpolitikan, bakal calon Wali Kota Achmad Fahmi akhirnya menggandeng Dida Sembada sebagai bakal calon Wali Kota Sukabumi, seorang pensiunan ASN senior yang memiliki rekam jejak positif di Kota Sukabumi. Hal itu akan menjadikannya pasangan yang serasi pada Pilkada 2024.

Pada hari Selasa, 27 Agustus 2024 bertempat di Gedung Harsa, Kota Sukabumi. Achmad Fahmi dan Dida Sembada mendeklarasikan sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2024-2030 pada Pilkada Kota Sukabumi tahun 2024.

Dihadiri oleh partai-partai pengusung: PKS, Partai Gerindra, PKB, Perindo, dan Partai Ummat. Selain itu dihadiri pula oleh para tokoh masyarakat Kota Sukabumi, berbagai komunitas pemenangan, simpatisan, serta relawan pemenangan Fahmi-Dida. Acara berlangsung meriah dengan menampilkan beragam kesenian.

Baca Juga:Jalan Sehat dan Lomba Tumpeng Meriahkan HUT RI ke-79 di RW 08 Kelurahan NyomplongKelurahan Cipanengah Gelar Festival Seni dan Budaya

Dalam pidato deklarasinya Achmad Fahmi menyampaikan bahwa “Serasi” bukan hanya sebuah jargon politik dan pernyataan yang manasuka, melainkan sebuah harapan, doa, dan sikap dalam menjalankan pemerintahan Kota Sukabumi jika Fahmi-Dida terpilih di Pilkada 2024. Menurut KBBI, “serasi” memiliki pengertian: cocok; sesuai; selaras; harmonis.

Hal tersebut direpresentasikan melalui sosok Achmad Fahmi sebagai politisi kawakan serta Dida Sembada sebagai ASN senior yang tentu matang dalam administrasi pemerintahan.

Secara filosofis, “serasi” selalu dikaitkan dengan konsep harmoni dan keselarasan. Konsep ini dikemukakan filsuf Yunani Kuno, Aristoteles, yang mengajarkan bahwa manusia harus mencari keselarasan antara kebijaksanaan, keberanian, keterampilan, dan keadilan.

Bahkan di kebudayaan Tiongkok, serasi juga menjadi landasan bagi konsep “Yin’’ dan “Yang” yang menekankan pada keselarasan lahir-batin. Dalam Islam, serasi bermakna profetik, yakni keselarasan dalam hubungan antar-manusia (hablum minannas) dan hubungan manusia dengan Tuhan (hablum minallah).

Sebagai individu, mukmin mesti wasatiyyah (moderat): seimbang antara kepentingan dunia (duniawi), dan kepentingan akhirat (ukhrawi). Dalam politik, hal itu tercermin dalam konsep kepemimpinan Rasulullah SAW.

Fahmi-Dida berkeyakinan bahwa keserasian merupakan dualitas yang saling melengkapi seperti halnya siang-malam, panas-dingin, tubuh-jiwa, yang merupakan rasio relativitas.

Fahmi-Dida menjadikan “serasi” sebagai landasan dialektis–pentingnya sebuah ketetapan untuk menentukan ketepatan dalam menjalankan pemerintahan Kota Sukabumi. Serasi adalah menyatukan perbedaan menjadi harmoni indah yang tercipta ketika berbagai latar belakang budaya, keyakinan, dan perspektif saling menghormati dan bekerja sama demi kebaikan bersama. Mewujudkan kota yang tidak hanya nyaman untuk ditinggali, tetapi juga menumbuhkan kehidupan yang penuh berkah dan kedamaian.

0 Komentar