Butuh Solusi Jangka Panjang Tangani Dampak Kemarau

Ist
Deden Sumpena Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi
0 Komentar

CIKEMBAR – Kekeringan akibat dampak kemarau di Kabupaten Sukabumi rutin terjadi setiap tahun. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat memandang perlu dilakukannya penanganan bersifat jangka panjang. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, menuturkan diperlukan solusi jangka panjang menghadapi dampak kemarau. Sebab, kata dia, kekeringan akibat kemarau nyaris terjadi setiap tahun.

“Saya pikir, menangani dampak kemarau tidak hanya sebatas menyalurkan bantuan air bersih, tapi mesti ada solusi jangka panjangnya,” kata Deden kepada wartawan, belum lama ini.Salah satu solusi jangka panjang yang didorong BPBD yaitu titik sumber mata air.

Aparatur di tingkat wilayah didorong bisa mencari sumber-sumber mata air yang kemudian ditindaklanjuti mengusulkan pembuatan sumur bor dan pemipaan melalui musyawarah rencana pembangunan (musren) dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, hingga ke tingkat kabupaten.

Baca Juga:Kepala PKBM Dibui *Diduga Selewengkan BOP dengan Menggelembungkan Jumlah Peserta DidikLewat Pesona Swarga Bumi, Batik Sukabumi Ditargatkan Tampil di Level Nasional Hingga Internasional

“Jadi, di setiap daerah, terutama yang langganan kekeringan, ke depan bisa ada solusi mengatasi kekurangan air. Ini bisa jadi solusi yang permanen. Bagi kami, solusi ini sangat penting,” terangnya.

Deden menyebut, jika hanya mengandalkan BPBD membantu pasokan air saat kekeringan, tentu perlu membutuhkan waktu lama. Terlebih, Kabupaten Sukabumi yang terbagi menjadi 47 kecamatan, tentu merupakan wilayah yang sangat luas.

“Kalau misalnya di setiap wilayah bisa memanfaatkan sumber-sumber mata air yang sudah dipasangi pipa serta dibantu sumur bor, mudah-mudahan bisa mengatasi kekurangan air bagi masyarakat,” jelasnya.

Deden memperkirakan kekeringan di Kabupaten Sukabumi bisa berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Namun, dia tetap berharap hujan masih akan turun di tengah kondisi kemarau.

“Kami terus pantau kondisi perkembangan di lapangan sekaligus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti PMI yang memiliki armada maupun PDAM yang memasok kebutuhan air bersih,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar