“Ditambah sejak tahun 2017, pasar mulai sepi pengunjung, dan puncaknya setelah covid,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Warga Pasar (Perwapas) Palabuhanratu, Yudi Permana Risman menyebut, tercatat 40 pedagang telah menerima surat peringatan dari PT. Oke Asset Indonesia, persoalan ini membuat mereka sangat resah dan harus segara dilakukan mediasi. “Insya Allah, kami akan bersurat ke PT. Oke Asset. Kita akan adakan rapat,” tuturnya.
“Harus duduk bersama antar My Bank, pihak Oke Asset, dan warga pasar, Insya Allah disitu kita bisa mendapatkan solusi-solusi yang terbaik,” ujarnya.
Baca Juga:Ratusan Crosser unjuk Kemampuan di Open Grasstrack Ngabumi SukabumiDishub Kota Sukabumi Rutin Cek dan Perbaiki PJU Rusak
Ia menambahkan, dahulu My Bank telah memberikan kebijakan keringanan pembayaran kredit kepada warga pasar.”Salah satu contoh, setoran setoran yang nominal diangka 2 juta sanggup bayar satu juta. Yang satu juta jadi lima ratus, bahkan ada catatan-catatannya di perwapas. Kalaupun memang hari ini pihak My Bank mengalihkan ke pihak ke tiga, tentunya dari perwapas dan UPTD pun belum mendapat konformasi,” tandasnya. (SZ)