Pemuda Tewas di PLTA Ubrug Diduga Sempat Konsumsi Kecubung

Ist
EVAKUASI: Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jasad MY (23) yang ditemukan mengembang dan tersangkut di pintu air PLTA Ubrug di Kampung Cikuya, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jabar. FOTO : ANTARA/ADITYA ROHMAN
0 Komentar

CIBADAK – Polsek Cibadak akhirnya mengungkap penyebab seorang pemuda bernama MY (23) meninggal dunia yang jasadnya mengambang di pintu air PLTA Ubrug, Kampung Cikuya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (23/8) pekan lalu.

“Dari hasil investigasi yang kami lakukan dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi baik warga sekitar, rekan, maupun keluarga korban, terungkap sebelum ditemukan tewas pemuda ini sempat mengonsumsi mi yang dicampur dengan buah kecubung yang berdampak korban tidak sadarkan diri dan mengalami halusinasi,” kata Kapolsek Cibadak AKP Idji Djubaedi di Sukabumi, Sabtu (31/8).

Menurut AKP Idji, pihaknya sudah mengundang pihak keluarga dan beberapa saksi yang mengetahui kejadian sebelum korban tewas.

Baca Juga:Pengawasan Pilkada Tanggung Jawab Semua Unsur MasyarakatKPU Segera Verifikasi Berkas Dokumen Persyaratan Bapaslon

Keterangan saksi menyebutkan 2 hari sebelum ditemukan tewas, Rabu (21/8) malam, korban bersama teman-temannya masak mi kemudian ada salah satu rekannya yang mencampur dengan buah kecubung.

Masih keterangan saksi, usai menyantap mi yang dicampur buah kecubung, Yusuf lantas mengigau dan bersikap aneh, kemudian dibawa ke kobong (tempat tidur santri) karena korban adalah santri di salah satu pondok pesantren (ponpes), namun tidak menetap atau dikenal santri kalong.

Pada hari Kamis (22/8) sekitar pukul 02.00 WIB korban yang sudah tertidur di kobong lalu ditinggal pergi oleh teman-temanya. Namun, belum diketahui setelah rekannya pergi korban terjaga atau tidak.

Akan tetapi, yang menjadi fokus penyelidikan itu, kata dia, bagaimana korban bisa tercebur ke sungai dan jasadnya ditemukan di pintu air PLTA Ubrug, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak.

“Kami pun melakukan penelusuran, ternyata di sekitar kobong terdapat aliran sungai yang mengarah ke pintu air. Jadi, yang kami selidiki kronologis korban bisa tercebur ke sungai itu apakah dia tercebur sendiri atau ada pihak lain,” tambahnya.

Untuk pengembangan kasus ini, pihaknya hanya sebatas penanganan pada berita acara pemeriksaan saksi. Dalam kasus ini, belum ada pihak seperti keluarga korban yang membuat laporan polisi.

Maka dari itu, Polsek Cibadak telah berkoordinasi dan melimpahkan kasus ini kepada unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi, mengingat rekan korban yang dimintai keterangan masih di bawah umur. “Ke depannya penyelidikan kasus ini dikembangkan oleh Polres Sukabumi,” katanya. (ant)

0 Komentar