Tiga Desa di Sukabumi Ajukan Bantuan Air Bersih *Terdampak Kemarau Panjang

Ist
TERDAMPAK KEMARAU: Lahan sawah di Kabupaten Sukabumi mengalami kekeringan akibat dampak kemarau. Data Dinas Pertanian setempat, luas lahan yang kekeringan mencapai ratusan hektare.
0 Komentar

CIKEMBAR, SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dampak kemarau panjang masih terjadi di Kabupaten Sukabumi. Terutama dampak ketersediaan air bersih yang banyak dikeluhkan masyarakat.Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, mengatakan kemarau tahun ini sudah terjadi hampir 4-5 bulan. Beberapa kali sempat terjadi hujan, namun tak cukup membantu mengatasi kekurangan air.”Ada beberapa wilayah yang dilaporkan terdampak kemarau panjang. Terutama kekurangan pasokan air bersih,” kata Medi, belum lama ini.

Beberapa wilayah yang dilaporkan terdampak kemarau, kata Medi, didasari permohonan bantuan distribusi air. Sejauh ini, baru tiga desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. “Ketiga wilayah itu yakni Desa Cisaat dan Nyangkowek di Kecamatan Cicurug serta Desa Kertaraharja di Kecamatan Cikembar,” jelasnya.

BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih kepada tiga desa tersebut. Sampai saat ini, kata Medi, belum ada lagi pengajuan permohonan bantuan distribusi air dari masyarakat. “Belum ada lagi permohonan bantuan,” imbuhnya.

Baca Juga:Truk Box vs Motor, Kecelakaan di Warungkiara Telan Korban JiwaKPU Kota Sukabumi Buka Rekrutmen KPPS untuk Bertugas di 551 TPS

Medi menuturkan, BPBD terus memantau kondisi perkembangan dampak kemarau di seluruh wilayah. Upayanya dilakukan dengan memaksimalkan Petugas Penanggulangan Bencanan Kecamatan (P2BK) di 47 kecamatan.

“Dampak kemarau panjang tahun ini cenderung tidak terlalu ekstrem dibanding tahun lalu. Tahun ini dampaknya berkaitan dengan kekurangan air bersih,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar