CIKEMBAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Sukabumi, menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2024, pada Kamis (26/9/2024) kemarin. Apel tersebut dilaksanakan di lapang BPBD Kabupaten Sukabumi di Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar.
Kegiatan ini dihadiri, seluruh jajaran BPBD, staf ahli Bupati, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), BMKG, DPKP, Dinsos, Basarnas, TNI, Polri, Pimpinan Assalam Putra Sukabumi, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cikembar, dan seluruh P2BK, serta tamu undangan lainnya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden mengatakan, ini merupakan wujud kesiapsiagaan dari BPBD dalam mengantisipasi kejadian bencana alam. Juga antisipasi bencana musim kemarau, walaupun ada beberapa wilayah yang sudah diguyur hujan.
Baca Juga:Tol Bocimi Sudah Bisa Dilalui Berbagai KendaraanAnggota Polisi jadi Korban Pembacokan *Polres Sukabumi Kota Ringkus 11 Orang Terduga Pelaku
Sambung Deden, juga antisipasi bencana di musim hujan diakhir tahun. Dia pun berencana melakukan dialog dengan pelaksana teknis seperti P2BK dan Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan berkenaan dengan isu megathrust serta bencana yang terprediksi dibulan ini sampai akhir tahun.
“Yang berkaitan dengan kebencanaan hari ini semuanya hadir. Kemudian semua pelaksana teknis dilapangan pun hadir, seperti P2BK, kemudian Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan yang ketika ada bencana mereka adalah garda terdepan dalam proses (yang pertama) asesmen dan langkah-langkah pemetaan di lapangan,” kata Deden, kepada wartawan pada Kamis (26/9/2024).
Dalam kesempatan itu, BPBD bersama unsur terkait juga melakukan pengecekan petugas, unit kendaraan, serta alat pendeteksi bencana. “Pemantauan tsunami atau TOC ini selalu rutin kita laksanakan aktivasi setiap tanggal 26, pukul 10 WIB,” ujarnya.
“Melakukan pengecekan TOC setiap bulannya bertujuan agar jika terjadi kendala pada waktunya itu sudah terdeteksi. Sehingga masyarakat lebih mengetahui apabila terjadi bencana khususnya untuk tsunami,” tambahnya.
Lanjut Deden, BPBD juga bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) khusus di Pusdalops terkait dengan alat deteksi bencana pergeseran tanah, curah hujan.
“Sudah ada kerjasama dan kita selalu pantau keaktifan alat tersebut. Sehingga, ketika terjadi bencana tentunya kita sudah siap deteksi dini juga peringatan awal sudah bisa kita lakukan kepada masyarkat,” pungkasnya. (SZ)