WARUDOYONG, SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pelaksanaan pembangunan rehabilitasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kota Sukabumi terus dipantau. Langkah itu dilakukan agar program yang biayanya bersumber dari bantuan Pemprov Jabar itu berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran. Pada Rabu 25 September 2024.
Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji didampingi Pj Sekda Kota Sukabumi Mohamad Hasan memantau pelaksanaan pembangunan rehabilitasi rutilahu di Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong. Pemantauan bertujuan memastikan bahwa program tersebut berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran.
Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah kota untuk meningkatkan kualitas hunian warga, khususnya mereka yang berada dalam kondisi rumah yang tidak layak. Di Kelurahan Benteng, terdapat lima rumah yang mendapatkan bantuan dari program ini.
Baca Juga:Tol Bocimi Sudah Bisa Dilalui Berbagai KendaraanAnggota Polisi jadi Korban Pembacokan *Polres Sukabumi Kota Ringkus 11 Orang Terduga Pelaku
Dalam kesempatan tersebut, Kusmana menyampaikan apresiasi terhadap peran serta masyarakat yang secara aktif berswadaya membangun rumah mereka. “Meskipun anggaran terbatas, masyarakat memiliki keinginan yang kuat untuk berswadaya, memperbaiki rumah agar layak huni dan nyaman untuk ditempati,” ujarnya.
Program Rutilahu di Kota Sukabumi mencakup lima kecamatan dengan target penyelesaian pada bulan Oktober 2024.
Selain mengapresiasi keterlibatan masyarakat, Kusmana juga menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam program ini, termasuk peran RT dan RW yang berperan dalam mengusulkan rumah-rumah yang layak mendapatkan bantuan.
“Ini adalah hasil dari kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, termasuk para ketua RT dan RW yang mengusulkan dan memvalidasi rumah-rumah yang akan dibantu,” lanjutnya.Kusmana menekankan, bantuan yang diberikan melalui program rutilahu hanya bersifat stimulan. Namun, dia merasa bersyukur karena bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bantuan stimulan ini memberikan dorongan awal bagi warga untuk memperbaiki kondisi rumah mereka. Namun perbaikan penuh tetap membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat sendiri.
Menurut Kusmana, program ini bukan sekadar memperbaiki rumah, tetapi juga bagian dari upaya membangun kota yang lebih tertata dan nyaman untuk ditinggali. Dia berharap seluruh pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat, dapat bekerja sama dalam menyelesaikan program ini tepat waktu. “Insya Allah program ini akan berjalan sesuai rencana dan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan warga,” tegasnya.