Angka Stunting di Sukabumi Relatif masih Tinggi *Hasil Survei Kesehatan Capai 26,9 Persen

Ist
PEMBERDAYAAN: Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Diana Rahesti berfoto bersama di sela kegiatan pemberdayaan kader PKK Kelurahan Sriwidari, Jumat (27/9). Pada kesempatan itu, Diana menekankan perlunya kolaborasi menangani stunting.
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKAPRES.COM – Pemerintah Kota Sukabumi pada akhir tahun ini menargetkan penurunan angka prevalensi stunting. Pasalnya, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia pada 2023, angka prevalensi stunting di wilayah itu mencapai 26,9 persen. Penjabat Ketua TP–PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, mengatakan relatif masih tingginya angka kasus prevalensi stunting tentu butuh kolaborasi semua pihak.

Upaya mempercepat penurunan stunting, Pemerintah Kota Sukabumi telah menggulirkan berbagai program dengan sasaran masa prakonsepsi hingga seribu hari pertama kehidupan anak.

“Pelaksanaan berbagai program tersebut membutuhkan kolaborasi yang di antaranya melibatkan para Kader PKK, terutama karena pendekatan program mengedepankan kerja sama multi sektor dan berbasiskan keluarga,” terang Diana saat membuka kegiatan pemberdayaan kader PKK Kelurahan Sriwidari, Jumat (27/9).

Baca Juga:Pembagian Bansos Stunting di Sambut Antusias KPM Desa NeglasariPeringatan Maulid Nabi Cerminan Kedamaian Sesama Umat

Plt Lurah Sriwidari, Hedi Sudarman, mengatakan kegiatan ini menekankan pentingnya pemahaman mengenai keseimbangan gizi dalam pencegahan stunting. Melalui kegiatan itu, para kader PKK diharapkan bisa ikut meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai asupan gizi untuk mencegah terjadinya kasus stunting.“Kader PKK memahami peran mereka ketika menemukan misalkan anak terindikasi bergejala stunting. Jadi arah dari kegiatan ini mencegah rawan stunting agar tidak menjadi stunting,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar