PMI Asal Cikakak Diduga Dianiaya Majikan *Dikabarkan Meninggal Dunia di Suriah

Ist
SEMASA HIDUP: Bambang Permadi (34) memperlihatkan foto bibinya, Sri Erni Juniarti (40), yang dikabarkan meninggal dunia saat bekerja di Suriah. FOTO : EDO SUPRIADI/SUKABUMI EKSPRES
0 Komentar

CISOLOK,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Sri Erni Juniarti (40) meninggal dunia saat bekerja di Suriah. Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kampung/Desa Cimaja Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi itu diduga menjadi korban kekerasan majikannya.

Bambang Permadi (34), keponakan korban, mengaku bibinya sempat bercerita mengenai dugaan penyiksaan yang diduga dilakukan majikan. Kala itu, bibinya bercerita melalui sambungan telepon pada 14 September 2024. “Terakhir berkomunikasi pada 14 September. Almarhumah bercerita bahwa kepalanya dipukul menggunakan panci oleh majikannya hingga berdarah,” kata Bambang, Sabtu 28 September 2024.

Lima hari kemudian atau pada 19 September 2024, kata Bambang, pihak keluarga menerima kabar dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Suriah yang menginformasikan Erni meninggal dunia. “Informasi dari petugas KBRI, katanya almarhuman meninggal karena terjatuh saat bekerja hingga mengalami pendarahan di otak,” ujarnya. Berdasarkan informasi, Sri Erni Juniarti berangkat dari Indonesia ke Suriah pada 2022. Sejak keberangkatannya, Erni baru mengabari keluarga 8 bulan kemudian. Dia meninggalkan seorang suami dan tiga anak.

Baca Juga:Ubah Lahan Kritis Jadi Hijau dan Produktif, PLN Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Pertanian TerpaduPLN ULP Cibadak Sukses Nyalakan Mimpi Ai, Masyarakat Pra-Sejahtera Melalui Program "Light Up The Dream"

Jamilah (60), sepupu korban, mengaku sudah menganggap Erni seperti anak sendiri. Dia mengaku kehilangan.

“Dari kecil dia ikut saya. Sebelum menikah tinggal di rumah saya. Setelah menikah ikut suaminya dan anaknya pun saya yang urus. Dia sempat tinggal lagi di sini sebelum akhirnya berangkat ke Suriah,” ungkap Jamilah.

Sebelum berangkat ke Suriah, kata Jamilah, sepupunya pernah bekerja di Arab Saudi selama dua tahun. Kemudian setelah kembali ke tanah air, Erni sempat bekerja sebagai buruh pabrik di Sukabumi selama enam tahun sebelum terkena PHK akibat pandemi covid-19. “Setelah itu, dia berangkat ke Suriah dan mengabari saya setelah 8 bulan berada di sana,” kata Jamilah.

Dia berharap pemerintah dapat segera memulangkan jenazah Erni dan memastikan hak-haknya selama bekerja di Suriah dapat diberikan kepada keluarganya. “Saya mohon kepada pemerintah dan pihak berwenang agar jenazahnya segera dipulangkan ke Indonesia. Gajinya juga tolong diberikan kepada suaminya untuk anak-anaknya. Kasihan, mereka orang yang tidak mampu,” pungkasnya. (mg3)

0 Komentar