SUKABUMI,SUKABUMI,JABAREKSPRES.COM – Kota Sukabumi bersiaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Pasalnya, kurun beberapa hari terakhir terjadi hujan berintensitas tinggi yang berdampak terhadap potensi kebencanaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan berdasarkan prakiraan BMKG, saat ini perlu kewaspadaan terjadinya musim pancaroba. Prakiraan ditandai dengan terjadinya hujan sejak beberapa hari terakhir.
“Kami sudah mengarahkan seluruh aparat kelurahan agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi,” kata Novian, kemarin 30 September 2024.
Baca Juga:Pj Wali Kota Sukabumi Lepas 11 ASN PurnatugasSoal Nasib Guru Honorer, Ahmad Syaikhu Setuju Diangkat Jadi ASN PPPK
Aparatur pemerintah di tingkat kelurahan maupun kecamatan diminta segera menyosialisasikan kepada masyarakat berkaitan peralihan musim. Sosialisasi itu terutama upaya menjaga lingkungan agar tak menjadi pemicu terjadinya potensi bencana.
“Bencana hidrometeorologi salah satunya dipicu rendahnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. Contoh konkretnya budaya membuang sampah sembarangan. Ini harus dicegah supaya bisa terhindar dari potensi bencana saat musim hujan,” ungkapnya.
Dampak intensitas curah hujan mulai terjadi di Kota Sukabumi. Pada Jumat (27/9) sekitar pukul 13.30 WIB terjadi pohon tumbang di ruas Jalan Sarasa Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum akibat cuaca ekstrem.Curah hujan tinggi ditambah angin kencang membuat sebuah pohon petai berdiameter 20 sentimeter dan tinggi 9 meter tumbang hingga melintang ke badan jalan. “Tidak ada korban luka atau jiwa maupun kerusakan akibat pohon tumbang,” ujarnya.
BPBD sudah mengevakuasi pohon tumbang tersebut dengan cara memotong menggunakan gergaji mesin. Sehingga, kejadian itu tak menimbulkan kemacetan volume arus kendaraan. “Penanganan membutuhkan waktu sekitar 30 meter. Pohon yang tumbang sudah berhasil dievakuasi,” pungkasnya. (ist)