Manfaatkan Tol Bocimi untuk Tingkatkan Investasi

Ist
KONSULTASI PUBLIK: Dinas PUTR Kota Sukabumi melaksanakan konsultasi publik RDTR yang dihadiri berbagai pemangku kebijakan. Salah satunya membahas dampak positif pembangunan tol Bocimi.
0 Komentar

JL SILIWANGI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pembangunan ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) terus berprogres. Saat ini tengah dilaksanakan pengerjaan Seksi III meliputi Cibadak-Sukabumi Barat.

Pemerintah Kota Sukabumi pun mulai mempersiapkan diri menghadapinya seandainya nanti pembangunannya rampung. Salah satunya penyiapan rencana detail tata ruang (RDTR) yang tengah dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) setempat melalui konsultasi publik.

Kepala Dinas PUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto, mengatakan ada dua hal yang saling berkaitan dengan jalan tol. Pertama penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) serta kedua kawasan pertanian.

Baca Juga:FPM Refleksi Menolak Lupa Tragedi September HitamKedisiplinan Pemilik Kendaraan Melakukan Uji KIR 'Melempem'

“Tapi pada prinsipnya, setelah nanti tol Bocimi selesai, iklim investasi akan lebih meningkat karena pasti banyak investor yang datang ke Kota Sukabumi. Kita perlu aturan yang mendukung supaya iklim investasi meningkat. Namun, sebaliknya ketika ada peraturan yang bertolak belakang ini bakal menyebakan investasi di Kota Sukabumi tertinggal,” ujar Sony kepada wartawan seusai kegiatan konsultasi publik RDTR di salah satu hotel, kemarin (02/10/24).

Konsultasi publik RDTR ini untuk mewadahi semua kepentingan. Minimalnya ada keseimbangan antara iklim investasi dan kepentingan lainnya. “Maka ada tahapannya. Sekarang kita menampung semua aspirasi dari semua stakeholder dan unsur masyarakat serta mahasiswa agar diakomodir dalam penuangan RDTR berikutnya di tahap kedua,” ungkapnya.

Sebagai daerah perdagangan dan jasa, Kota Sukabumi tentu harus fleksibel membuat regulasi setelah nanti tol Bocimi rampung. Terutama kemudahan berusaha dan berinvestasi.

“Kota Sukabumi hanya bisa mengandalkan pada sektor jasa dan perdagangan. Maka kita harus support hal tersebut. Jangan sampai ada aturan yang jadi kendala, sehingga nanti sulit,” pungkasnya. (mg4)

0 Komentar