SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Sukabumi mendorong langkah Ribka Tjiptaning yang merupakan Calon Legislatif dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat IV, membuat aduan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Berdasarkan laporan, Caleg dari PDI perjuangan tersebut pada pemilu 202 ini merasa dicurangi karena adanya dugaan penggelembungan suara, sehingga tidak lolos kesenayan.
“Jadi kita mendukung semua langkah yang diambil termasuk ke DKPP hari ini. Namun kami pun di Kota Sukabumi sudah dilakukan verifikasi keabsahan suara oleh KPU,” ujar Ketua DPC PDI perjuangan Iwan Adhar Ridwan, kepada awak media, Jumat (4/10).
Baca Juga:Stabilkan Harga Barang, Ahmad Syaikhu Tekankan Pentingnya Infrastruktur Jalan DaerahBupati Klaim Berhasil Mengendalikan Rabies di Kabupaten Sukabumi
Masih kata Iwan, melihat kondisi di Kabupaten Sukabumi, bahwa dugaan penggelembungan suara tersebut begitu kuat dan pihaknya memilki beberapa bukti. “Tentunya, ini yang menjadi dasar laporan kami kepada pihak penyelenggara untuk disikapi secara serius,” ucapnya.
PDIP Kota Sukabumi sendiri, bakal mengawal laporan tersebut sampai ke DKPP dan siap menurunkan massa jika diperlukan.”Kita siap membawa massa ke Jakarta. Namun akan kita lihat respon dari DKPP seperti apa dalam mengambil keputuasan terkait laporan tersebut,” tandasnya.
Sementara itu Ribka Tjiptaning menambahkan, dirinya merasa dicurangi pada Pileg 2024 oleh calon lainnya yang di duga melakukan penggelembungan suara, sehingga tidak terpilih.
“Jadi secara sampel sudah ada bukti-bukti itu dan itu pernah dikatakan keberatan, ya, dengan itu karena diduga ada kecurangan. Saat kami menyampaikan keberatan, KPU santai saja enggak menanggapi protes kami. Panwas juga begitu, makanya itu kita akan bawa ke DKPP,” tegasnya.
Kendati hari ini sudah adanya pelantikan kursi Dapil IV Jawa Barat di DPR RI. Ia tetap kukuh memperjuangkanya sebagaimana arahan ibu Megawati Soekarno Putri. “Namun ada perintah langsung dari Ibu untuk memperjuangkan suara tersebut. Karena tidak ada sejarahnya banteng menyerah begitu saja, harus melakukan perlawanan,” tukasnya. (Mg4)