Cegah Potensi Kekerasan Pelajar di Kota sukabumi, Gerakan Jabar Beraksi Ciptakan Lingkungan Sekolah yang Aman

Ist
FOTO BERSAMA: Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Diana Rahesti berfoto bersama peserta sosialisasi program kerja Bareng Bergerak Mengakselerasi Sekolah Impian (Gerakan Jabar Beraksi).
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi mengedukasi para guru pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan. Edukasinya diimplementasikan melalui program Kerja Bareng Bergerak Mengakselerasi Sekolah Impian (Gerakan Jabar Beraksi).Kemarin (21/10), program itu disosialisasikan.

Penjabat Bunda PAUD Kota Sukabumi Diana Rahesti hadir sebagai narasumber. Kegiatan sosialisasi akan hingga 24 Oktober 2024.Diana menyoroti pentingnya pencegahan kekerasan di satuan kerja pendidikan sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 46/2023.

“Peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan warga satuan pendidikan lainnya berhak mendapatkan perlindungan dari kekerasan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan,” tegasnya.

Baca Juga:Forum Urang Sukabumi Tanam Ribuan Pohon Produktif di Buni Ayu CavePLN UP3 SUKABUMI DUKUNG KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN DENGAN ENERGIZE PERUSAHAAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK

Pencegahan kekerasan merupakan tindakan, cara, atau proses yang dilakukan untuk mencegah seseorang atau sekelompok orang melakukan kekerasan. “Kekerasan bisa terjadi oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Oleh karena itu, mekanisme pencegahan dan penanganan harus jelas, baik untuk korban maupun pelaku. Sanksi terhadap tindakan kekerasan juga harus ditegakkan,” lanjut Diana.

Diana juga menekankan pentingnya membangun lingkungan pendidikan yang ramah, aman, inklusif, setara, dn bebas dari diskriminasi serta intoleransi. “Beberapa bentuk kekerasan meliputi kekerasan fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi, intoleransi, serta kebijakan yang mengandung intoleransi,” jelasnya.

Kekerasan tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga bisa terjadi di lingkungan terdekat, seperti rumah. Pelakunya bisa orang tua, tetangga, atau keluarga terdekat.Diana mengungkapkan dampak serius dari kekerasan pada anak, seperti penurunan fungsi otak, kesulitan mengendalikan emosi, enggan bersosialisasi, gangguan kesehatan fisik dan mental, serta kecenderungan melakukan kekerasan.Dia berharap kekerasan pada anak, khususnya anak usia dini di Kota Sukabumi, dapat dicegah baik di lingkungan rumah maupun di sekolah.

Diana juga menambahkan bahwa diharapkan setiap sekolah di Kota Sukabumi telah membentuk tim penanganan dan pencegahan kekerasan di satuan pendidikan.Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh pihak dapat bersinergi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan, demi mewujudkan masa depan anak-anak yang lebih baik. (ist)

0 Komentar