Hampir Separuh Anggota DPRD Pilih Aksi Walkout, Kecewa Ada Pengingkaran Komitmen saat Pembentukan AKD

Ist
WALK OUT: Hampir separuh anggota DPRD Kota Sukabumi memilih aksi walk out saat pembahasan pembentukan AKD, Selasa malam. Mereka mengaku kecewa karena ada salah satu fraksi yang mengingkari komitmen.
0 Komentar

JL IRHANDA,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Sejumlah anggota DPRD Kota Sukabumi memilih aksi walk out (WO) saat rapat pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD). Aksi itu dipicu kekecewaan terhadap salah satu fraksi yang diduga tak menyepakati komitmen alias membelot.

Berdasarkan informasi, paripurna pembentukan AKD digelar pada Selasa (22/10) malam. Rapat membahas penempatan wakil rakyat di komisi-komisi, Badan Kehormatan, Badan Anggaran, Badan Musyawarah, serta Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda).

Namun sejumlah anggota DPRD bersepakat meninggalkan forum. Mereka yang berjumlah sebanyak 16 orang berasal dari lima fraksi yakni Fraksi Partai Golkar, PDI Perjuangan, PAN, PPP, dan Partai Demokrat. Mereka bersepakat tidak melanjutkan rapat.

Baca Juga:Empat Pelajar Wakili Kota Sukabumi pada FTBI Tingkat JabarDinas Kesehatan Kota Sukabumi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

“Bukan kecewa terhadap hasil. Jadi, sebelum rapat pembentukan AKD ini, para pimpinan partai sepakat membentuk Koalisi Perubahan yang di dalamnya ada PAN, PPP, Demokrat, Golkar, PDI Perjuangan, dan NasDem. Diakumulasi, dengan jumlah kursi Koalisi Perubahan ini sebanyak 19 kursi. Keenam partai ini membuat kesepakatan kerja sama gabungan bernama Fraksi Perubahan,” kata legislator PDI Perjuangan, Rojab Asyari.

Pada dokumen kesepakatan yang diterima, dicantumkan komposisi AKD. Selain itu, ada beberapa kesepakatan lain yang harus ditaati anggota Fraksi Perubahan. Namun saat rapat paripurna, Fraksi NasDem tiba-tiba mengambil keputusan berbeda.

“Jadi intinya, kita WO itu sebagai bentuk kekecewaan karena ada satu partai di koalisi yang melakukan pembelotan. Padahal sebelumnya sudah ada komitmen. Makanya kita sepakat diperintahkan ketua partai, kita menentukan sikap untuk tidak menghadiri rapat paripurna. Silakan rapat paripurna dilanjutkan apapun hasilnya kita akan menerima,” ujar Wakil Ketua DPRD ini.

Rojab menegaskan, 16 anggota DPRD yang melakukan aksi WO tak mempermasalahkan hasil pembentukan AKD yang sudah diputuskan. Namun mereka menyayangkan adanya pengkhianatan yang terjadi di lingkup DPRD. Pihaknya juga menyinggung kesepakatan yang sudah dijalin dengan Ketua DPD Partai NasDem Kota Sukabumi Mulyono.

“Kekecewaan kita sebenarnya bukan hasil, tapi ada sebuah pengkhianatan dari hasil kesepakatan. Dengan pembelotan NasDem itu ya akhirnya tidak sesuai dengan komitmen. Komitmen itu dibangun punya tujuan. Di parlemen ini punya harapan bahwa kita akan solid. Program-program nanti akan dikolaborasikan dengan teman-teman lain,” ujarnya.

0 Komentar