CIKAKAK – Gara-gara pembagian doorprize, acara jalan dan senam sehat yang dihadiri Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Calon Bupati-Wakil Bupati Sukabumi Iyos-Jainul berakhir ricuh, Minggu (27/10/2024) kemarin.
Kegiatan yang berlangsung di Pantai Wisata Karangnaya, Desa/Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi ini rusuh, setelah sejumlah orang meminta panitia membagikan hadiah atau doorprize langsung kepada peserta tanpa diundi terlebih dahulu.
“Saya rasa itu kelihatannya pemicunya karena hadiah yang banyak ya, terus dia dari pagi menunggu orang lain dapat, terus dia tidak dapat. Kalau yang saya lihat seperti itu, ingin hadiahnya dibagikan kayak seperti itu. Kelihatan itu yang menjadi pemicunya,” kata Ketua Panitia Jalan Sehat, Empang Sopiandi, Senin (28/10). Eks Kades Sukamaju, Kecamatan Cikakak ini mengungkapkan, sisa hadiah tidak bisa dibagikan lantaran waktu telah melewati batas izin kegiatan yang diberikan kepolisian.
Baca Juga:Budi Azhar Mutawali Pimpin Upacara Peringatan Sumpah PemudaOprasi Pasar Subsidi Di Kota Sukabumi Digelar Tiga Hari
Ia menepis tudingan, jika sisa hadiah akan dibagikan kepada panitia. Pernyataan itu dilontarkan Empang menyusul ramainya isu miring tersebut di sosial media (Sosmed).
“Kita punya aturan main dan jadwal waktu, memang betul ada beberapa hadiah yang dengan habis waktu itu tidak bisa terbagikan. Kita profesional, tentunya hadiah yang ada ini kita inventarisir kembali dan kita kumpulkan. Lalu diberitahukan kepada yang memberi hadiah (donatur acara jalan dan senam sehat red),” bebernya.
Disinggung ihwal adanya insiden satu nomor undian mendapat dua hadiah, Empang memastikan, kabar tersebut adalah hoax alias tidak benar. Namun, Ia menegaskan, akan segera menyelidiki jika terdapat laporan kejadian seperti itu, termasuk kesalahan pencatatan nomor kupon hingga berujung pembatalan pemberian hadiah.
“Saya rasa ini sedang diselidiki, kalau memang ada nomor kupon bertambah, kita sudah jelaskan dari awal kepada semua bahwa angka dalam kupon yang kita bagikan ini 7 digit, jadi kalau ada yang laporan nambah satu angka menjadi 8 digit. Kita akan selidiki,” tandasnya. (SZ)