Nakes Diminta Dapat Memberi Dampak Positif Penurunan Stunting di Sukabumi

Ist
HKN : Dinkes Kabupaten Sukabumi memperingati HKN ke-60, di Gor Venue Tinju Palabuhanratu, Senin (28/10). Turut hadir dalam kesempatan ini Bupati Sukabumi Marwan Hamami.
0 Komentar

PALABUHANRATU,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, di Gor Venue Tinju Palabuhanratu, Senin (28/10). HKN yang diselenggarakan di wilayah I Palabuhanratu yang merupakan kali ketiga setelah wilayah 6 Pajampangan dan wilayah 2 Sukabumi utara.

HKN Kabupaten Sukabumi 2024 bertajuk melanjutkan karya membangun generasi sehat berkualitas, zero new stunting. Acara ini dihadiri Bupati Sukabumi Marwan Hamami, unsur Forkopimda, Forkopimcam, dan Puskesmas se wilayah I Palabuhanratu. Acara ini pun diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan beberapa perlombaan dari masing-masing puskesmas.

Marwan Hamami menekankan tenaga kesehatan di wilayah satu agar mampu mengevaluasi berbagai program kesehatan yang terintegrasi dan mampu menyelesaikan berbagai isu kesehatan yakni stunting. “Saya titip para tenaga kesehatan di wilayah untuk terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat,” pintanya.

Baca Juga:Akibat Korsleting saat Cas Hp, Satu Unit Rumah di Cicantayan TerbakarJalan Sehat Cagub dan Cawabup Sukabumi No Urut 1 Ricuh

Nakes sebagai ujung tombak pembangunan manusia, Bupati menginginkan adanya terobosan yang membawa perubahan sosial secara signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat.

Kendati demikian, pemetaan atau road map persoalan stunting ini menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh semua profesi kesehatan di bawah naungan Dinkes. “Road map intervensi ini akan melihat persoalan yang mendasarinya, apakah stunting ini akibat faktor genetik atau fakor gizi. Keduanya sangat berbeda dan tidak bisa disamakan,” tegasnya.

Karenanya, Bupati berharap seluruh nakes bisa memberikan dampak positif terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Sukabumi. “Bila perlu Bhabinkamtibmas juga bisa membantu teman-teman nakes untuk mengentaskan isu stunting di setiap wilayah,”pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi menambahkan, ada empat indikator yang harus dimiliki seorang tenaga kesehatan diantaranya indikator promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. “Apabila keempat hal ini dilakukan, maka Kabupaten Sukabumi mampu mencetak generasi bangsa yang berkualitas untuk menyongsong indonesia emas dimasa depan,”jelasnya.

Agus mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam upaya menjaga lingkungan. “Lindungi diri dan keluarga dari berbagai isu penyakit. Terapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai bentuk transformasi kesehatan untuk indonesia maju,”ajaknya. (IST)

0 Komentar