NILAI kerugian dampak bencana hidrometeorologi di Kota Sukabumi pada Selasa (5/11) pekan lalu mencapai Rp552.520.000. Nilai kerugian terbesar berada di Kecamatan Citamiag karena terdampak paling parah.
Data BPBD, rincian kerugian berdasarkan wilayah terdiri dari Kecamatan Cikole sebesar Rp14.200.000, Kecamatan Gunungpuyuh sebesar Rp100.500.000, Kecamatan Baros sebesar Rp69 juta, Kecamatan Cibeureum sebesar Rp131.250.000, dan Kecamatan Citamiang sebesar Rp237.570.000.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan terdapat 20 rumah yang mengalami kerusakan mulai rusak sedang hingga rusak berat dan mengakibatkan 36 Kepala Keluarga (KK) dengan 113 jiwa terdampak. “Dari puluhan rumah yang rusak terdapat di Kecamatan Cikole 1 unit, Kecamatan Gunungpuyuh 3 unit, Kecamatan Baros 1 unit, Kecamatan Cibeureum 1 unit, dan Kecamatan Citamiang 12 unit,” ungkapnya.
Baca Juga:Kuatkan Mitigasi Antisipasi Banjir, Segera Lakukan Giat Susur SungaiPJ walikota Sukabumi Perkuat Kolaborasi Pembangunan Berkelanjutan
Hingga saat ini masih terdapat 3 kepala keluarga dengan 6 jiwa di RT 7/2 Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang yang masih mengungsi di majelis terdekat. “Karena rumahnya masih dalam perbaikan, sehingga tiga KK masih mengungsi di majelis. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk memastikan kodisi para korban terdampak bencana ini,” terangnya.
Selain membantu evakuasi, kata Novian, BPBD juga sudah menyalurkan bantuan logistik untuk kebutuhan dasar para korban bencana. Di antaranya sembako, selimut, dan jenis bantuan lainnya.
Novian mengimbau, memasuki musim hujan khususnya cuaca ekstrem warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam seperti, longsor, banjir, pohon tumbang dan jenis bencana lainnya. “Kami minta agar warga tetap waspada mengingat cuaca ekstrim kerap melanda baru-baru ini,” pungkasnya. (mg4)