BAROS – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya aparat wilayah harus menjaga kondusifitas keberlangsungan pesta demokrasi 2019 dan untuk menjaga netralitas dalam melaksanakan tugasnya. Netralitas harus dijaga agar pemilu bisa terlaksana dengan jujur dan adil.
Fahmi tak menyangkal, terkait pilihan politik merupakan keputusan pribadi tiap ASN. Namun, kenetralitasan perlu dijaga karena ASN merupakan elemen pemerintah yang harus menjaga kondusifitas dan kelancaran gelaran pemilu hingga pencoblosan 17 April mendatang. Hal tersebut disampaikan pada saat menjadi pembina apel pagi di Kecamatan Baros, Senin (8/4).
Sembilan hari lagi pesta demokrasi terbesar di Negara Indonesia. Aparatur wilayah merupakan ujung tombak untuk menjaga kondusivitas. Aparatur wilayah harus memastikan masyarakat memberikan hak pilihnya. Jangan sampai aparatur wilayah golput tidak menggunakan hak pilihnya.
Baca Juga:Pj Wali Kota Sukabumi Tekankan Netralitas ASN dan Peningkatan Pelayanan Publik di Kecamatan WarudoyongDP2KBP3A Evaluasi Pendampingan Keluarga Risiko Stunting
” Ajak secara sportif agar masyarakat mau menyampaikan aspirasinya. Menggunakan hak pilih ini adalah jihad konstitusi bukan hanya seremonial 5 tahun sekali yang kita ikuti. Untuk melakukan perbaikan negeri kita harus berperan aktif,” ujar dia.
Pesta demokrasi ini, menurut Fahmi harus di ikuti dengan kegembiraan dengan senang. Buat kondisi di Kota Sukabumi ini menjadi kota yang sukses menyelenggarakan pemilu.
” Kita harus sama sama berbagi potensi , berbagi kemampuan melakukan percepatan pembangunanan, dalam kerangka menunjukan ASN di Kota Sukabumi yang siap menyukseskan pemilu 2019,” terangnya.
Dalam kesempatan itu juga Fahmi menjelaskan bahwa aparat wilayah merupakan wajah dari pemerintah Kota Sukabumi, sebagai ujung tombak pelayanan publik kepada masyarakat, itulah sebabnya tidak ada perbedaan antara dinas dan aparatur wilayah.
” Mari kedepankan pelayanan terbaik untuk masyarakat, terlepas dari itu semua minta dukungan dorongan yang ada di wilayah , tidak dipungkiri percepatan pembangunan informasi, teknologi, maupun fisik membuat kita harus berlari, tidak bisa kita berkerja seperti biasa, karena setiap aparat harus melakukan perbaik perbaikan pelayanan,” pungkasnya.