Jembatan Lalay di Warungkiara Ditarget Selesai 15 Desember

Ist
MONITORING : Bupati Sukabumi, Marwan Hamami saat mengecek pembangunan jembatan Lalay didampingi Kadis PU Kabupaten Sukabumi, Dede Rukhaya beserta jajaran, pada Selasa, (26/11) lalu.
0 Komentar

WARUNGKIARA,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Bupati Sukabumi Marwan Hamami menargetkan pembangunan pengganti Jembatan Lalay yang berlokasi di Desa Bantarkalong, kecamatan Warungkiara harus selesai tanggal 15 Desember 2024, mendatang.

Hal itu katakan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami saat mengecek pembangunan jembatan tersebut didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi, Dede Rukhaya beserta jajaran, pada Selasa, (26/11) lalu.

“Target saya selesai 15 Desember, makanya kita periksa, sesuai perjanjian pekerjaan. Nah makanya kita chek. Hasinya hampir sepekan ini, sepertinya pekerjaan sudah terpasang semua dan dipastikan selesai. Makanya 15 Desember nanti, diharapkan rampung proses pengerjaannya,” kata Marwan.

Baca Juga:Ketua Fraksi PPP Fajar Kontara: Komitmen Siap Kawal Kemenangan Ayep Zaki-Boby Sampai DilantikSDN Ciseureuh Sukabumi Gelar P5 Bertema 'Tenun'

Sebetulnya jembatan yang saat ini dibangun tersebut, rencana awal bukan dilokasi bersebelahan dengan jembatan Lalay sebelumnya, namun karena kondisi akses jalan menjadi kendala.

“Kendalanya yaitu jalan yang membawa material ke lokasi baru perlu ada pembebasan lahan yang luar biasa. Namun kondisi hari ini, sudah mencapai 90 persen, tinggal masang gelagar, secara bentuk sama dengan jembatan gantung awal yang sebelahnya tapi kapasitasnya lebih dua kali lipat,” tuturnya.

Meski sudah ada jembatan baru sebagai pengganti, Marwan meminta jembatan Lalay sebelumnya tetap difungsikan dan jangan dihilangkan. Namun lebih kepada digunakan untuk rekreasi bagi masyarakat dan dijadikan jembatan sejarah, seperti halnya jembatan kuning Bagbagan di kecamatan Simpenan.

“Itu masih difungsikan bila perlu nanti di pakai oleh pak kades jangan dihilangkan, pakai lampu model seperti bagbagan juga kita inginnya seperti itu cuman kementrian tak memperbolehkan karena strukturnya sudah tidak kuat,”katanya

“Padahal kalau diuji itu masih kuat, jadi jembatan sejarah Bagbagan misalnya Jembatan seperti ini dimanfaatkan dan dipakai rekreasi, jadi ikon. Kalau yang sekarang dibangun bentangan 60 meter, berarti kesini 80 meter, lebar jembatan 2,5 meter,” tandasnya. (IST)

0 Komentar