Pemkab Sukabumi Gerak Cepat Tangani Pascabencana

Ist
RAKOR: Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman memimpin rakor percepatan penanganan bencana hidrometeorologi bersama para stakeholder terkait, Rabu (4/12).
0 Komentar

JL AHMAD YANI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pascabencana Pemkab Sukabumi bergerak cepat melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan bencana alam dampak curah hujan yang tinggi selama dua hari berturut turut, Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12).

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman yang juga Kepala BPBD memimpin rapat koordinasi. Rakor dilaksanakan sebagai respon cepat terhadap berbagai laporan kejadian bencana.

Ade memberikan arahan terkait antisipasi dan penanganan dampak bencana. Ade pun mengintruksikan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah terutama BPBD agar mengerahkan semua potensi yang dimiliki untuk melakukan penanganan”Tetap waspada terhadap kemungkinan bencana yang mungkin bisa terjadi. Di samping melakukan langkah-langkah pertolongan terhadap korban bencana. Utamakan keselamatan jiwa dan proses penyaluran logistik bagi korban,” tegas Ade.

Baca Juga:Komitmen Terus Memperkuat Sistem Pelayanan Publik, Mulai dari Aspek Digitalisasi, Transparansi dan AksesibilitSigap Siaga 24 Jam, PLN UID Jawa Barat Pulihkan 719 Gardu Distribusi Listrik Terdampak Banjir di Jawa Barat

Ade pun menginstruksikan untuk segera dibuat posko penanggulangan bencana yang rencananya dibuka di Pendopo Palabuhanratu. Pembuatan posko bencana merupakan salah satu upaya dalam percepatan informasi, data, dan pusat komando untuk mengorganisasi semua stakeholder dalam rangka penanggulangan korban bencana secara terpadu. “Termasuk pusat penyaluran bantuan bagi para korban,” terangnya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan, menjelaskan Dinas Sosial Jawa Barat akan memberikan bantuan. Sedangkan dari Kementerian Sosial RI melalui Sentra Phalamartha akan memberikan bantuan berupa selimut, kasur, dan bahan makanan siap saji, termasuk tenda yang akan disiagakan.

“Kami akan terus melakukan pendataan korban bencana untuk mengetahui secara pasti kebutuhan para pengungsi. Data pengungsi masih terus kami olah seperti ibu hamil, balita, bayi, dan pengungsi lanjut usia sehingga pemenuhan kebutuhan pengungsi sesuai dengan kondisi,” terangnya.

0 Komentar