PALABUHANRATU,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan pergerakan tanah. Kondisi itu menyusul terjadinya bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan tinggi selama dua hari berturut-turut pada Selasa (3/12) dan Rabu (4/12).
Penetapannya dituangkan melalui SK Bupati Nomor 300.2.1/Kep.930-BPBD/2024 tanggal 4 Desember 2024 tentang Tanggap Darurat Bencana Banjir dan SK Bupati Nomor 300.2.1/Kep.931-BPBD/2024 tanggal 4 Desember 2024 tentang Tanggap Darurat Pergerakan Tanah.
Berdasarkan data BPBD setempat, bencana pada Rabu (4/12) terjadi di 30 kecamatan. Bencana tanah longsor tercatat sebanyak 63 titik, banjir 30 titik, angin kencang 15 titik, serta pergerakan tanah 16 titik.
Baca Juga:Pemkab Sukabumi Gerak Cepat Tangani PascabencanaKomitmen Terus Memperkuat Sistem Pelayanan Publik, Mulai dari Aspek Digitalisasi, Transparansi dan Aksesibilit
Berbagai bencana mengakibatkan sebanyak 167 kepala keluarga (KK) atau 437 jiwa terdampak langsung. Sebanyak 92 KK atau 238 jiwa terpaksa mengungsi. Wilayah Kecamatan Cikembar menjadi salah satu yang paling parah terdampak.
“Selain itu ada 140 KK atau 230 jiwa yang terancam, satu orang meninggal dunia, dan dua orang lainnya masih dalam pencarian,” kata Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, kemarin (5/12).Bencana di Kabupaten Sukabumi mendapat atensi dari Pemprov Jabar. Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meninjau lokasi bencana longsor dan banjir di sejumlah titik.
Salah satunya di Puskesmas Palabuhanratu dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palabuhanratu di Kecamatan Palabuhanratu, kemarin (5/12).
Bey mengatakan, dampak cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi cukup memprihatinkan. Terutama dampak bencana longsor, banjir, dan jembatan putus di jalur Geopark.
“Saat ini kita fokus pada evakuasi warga dan juga membuka daerah-daerah longsor, perbaikan jalan terputus, dan juga pengiriman logistik kepada daerah terisolir,” kata Bey.
Menanggapi jembatan putus jalur Sabuk Loji-Palangpang, Bey mengatakan butuh perbaikan sekitar 1,5 bulan. Saat ditanya oleh awak media terkait langkah Pemprov Jabar terkait penanganan ada beberapa poin yang akan menjadi perhatian pihaknya.
“Pertama di Desa Sukamaju Kecamatan Cikembar, fokusnya pada evakuasi warga, membuka daerah-daerah yang longsor, perbaikan jalan terputus, dan pengiriman logistik ke daerah terisolir,” kata Bey didampingi Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, kemarin (5/12).
Baca Juga:Sigap Siaga 24 Jam, PLN UID Jawa Barat Pulihkan 719 Gardu Distribusi Listrik Terdampak Banjir di Jawa BaratPAW Anggota DPRD, Gundar Kolyubi Gantikan Almarhum Yunus Suhandi
Bey juga menyoroti kerusakan infrastruktur akibat bencana. Beberapa jalan provinsi di wilayah Sukabumi mengalami kerusakan parah, termasuk jalan yang ambles dan terputus akibat longsor. “Untuk jalan longsor, pembersihan sudah dilakukan. Namun jalan yang terputus membutuhkan waktu perbaikan hingga satu setengah bulan,” jelasnya.