PABUARAN,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Kementeria Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal mendorong percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga korban bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, di beberapa lokasi, lahan tempat tinggal mereka sudah tak mungkin lagi ditinggali.
Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto mengatakan, salah satu titik terdampak bencana yang kondisinya cukup parah berada di Desa Lembursawah Kecamatan Pabuaran. Di lokasi itu terdapat sebanyak 297 kepala keluarga yang harus direlokasi.”Kami turut prihatin dengan kondisi rumah warga yang sudah tak mungkin dihuni lagi,” kata Yandri saat meninjau lokasi terdampak bencana di Desa Lembursawah, Senin (23/12).
Yandri mengaku akan berupaya agar proses pembangunan huntap bagi 297 KK di Desa Lembursawah bisa segera terlaksana. Bahkan Yandri sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB membahas rencana relokasi bagi warga Desa Lembursawah yang terdampak bencana.
Baca Juga:Komitmen BNNK Sukabumi Perangi NarkobaBKPSDM Kota Sukabumi Tuntaskan Seleksi ASN dan P3K
“Saya sudah melakukan koordinasi langsung dengan Kepala BNPB tentang relokasi Desa Lembursawah ke lokasi yang baru. Nanti di lokasi yang baru akan kita bangun huntap untuk 297 KK yang rumahnya tak mungkin lagi ditempati,” tuturnya.
Kemendes-PDT segera mematangkan persiapan pembangunan huntap di wilayah itu. Sehingga ke depan masyarakat berkehidupan lebih aman dan nyaman “Kami akan segera melakukan rapat dengan para stake holder di pemerintah pusat agar secepatnya pembangunan huntap bagi warga Desa Lembursawah bisa segera dilaksanakan,” imbuhnya.
Yandri menuturkan kunjungannya ke Kabupaten Sukabumi untuk memastikan lebih spesifik wilayah yang terdampak bencana. Terutama memastikan kondisi para pengungsi serta pemenuhan berbagai kebutuhan dasar mereka.
“Jangan sampai ada pengungsi yang kekurangan. Harus dipastikan semua kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” pungkasnya.
Upaya pemulihan pascabencana di Kabupaten Sukabumi sampai sekarang masih dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Saat ini tengah dilakukan pendataan rumah dan infrastruktur yang rusak akibat bencana di 39 kecamatan.
“Untuk mempercepat pendataan, kami memang perlu dibentuk satgas. Diharapkan, dengan adanya satgas ini maka akan ada percepatan pendataan rumah dan infrastruktur yang rusak,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, pada kegiatan bimbingan teknis pendataan di Pendopo Sukabumi, Senin (23/12).