Pada masa tersebut, game-game ini memiliki jumlah pengguna bulanan atau pemain aktif yang sangat tinggi, mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta pemain setiap bulannya. Bahkan, tercatat ada ratusan juta akun baru yang dibuat setiap bulan untuk bermain game di Facebook.
Namun, seperti tren lainnya, budaya bermain game di Facebook ini sangat booming pada era awal perkembangan internet, tetapi seiring waktu semakin tertinggal. Teknologi game yang disediakan Facebook perlahan tidak mampu bersaing dengan inovasi lain.
Salah satu momen penting yang menandai awal kemunduran ekosistem game Facebook adalah ketika iPhone pertama kali dirilis. Kehadiran perangkat tersebut mempercepat pergeseran minat pengguna dari game berbasis browser di Facebook ke platform game yang lebih canggih dan fleksibel.
Baca Juga:Netizen Rilis Harga Pembuatan Laporan ke Polisi Agar Bisa Ditindak, Yakin Bisa Bayar?Maksimalkan 9 Fitur iPhone ke MacBook dan Sebaliknya dengan Cara Ini
Dampaknya tidak hanya dirasakan pada game-game itu sendiri, tetapi juga pada media sosial Facebook sebagai platform, pengembang game, hingga ekosistem gaming yang sebelumnya mendominasi.
Hancurnya Era Game di Facebook
Pada tahun 2008, tahun pertama iPhone dirilis, ekosistem game di Facebook mulai menghadapi tantangan besar.
Revolusi teknologi yang dibawa Apple melalui ponsel layar sentuh (touchscreen) memberikan pengalaman bermain game yang lebih ringkas dan fleksibel dibandingkan dengan bermain di ponsel jadul yang masih menggunakan keyboard fisik.
Hal ini membuat minat masyarakat untuk bermain game kasual berpindah ke iPhone, karena perangkat tersebut lebih praktis untuk dibawa ke mana saja dibandingkan game Facebook yang hanya bisa dimainkan melalui komputer.
Walaupun game di Facebook memiliki mekanisme yang sederhana dan kasual, pengguna tetap harus mengaksesnya melalui browser di komputer, sekaligus membuka media sosial Facebook.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak pengembang game akhirnya memilih meninggalkan platform Facebook dan beralih fokus mengembangkan game dalam bentuk aplikasi mobile.
Inilah sebabnya mengapa beberapa game populer seperti Criminal Case, Dragon City, dan lainnya masih eksis hingga sekarang di toko aplikasi seperti Play Store atau App Store—karena pengembangnya beralih ke platform yang lebih relevan.
Baca Juga:7 Smartphone Flagship Murah Paling Worth It Pada 2025Review Spesifikasi Redmi Note 14 5G: Lulus Sertifikasi TKDN di Indonesia dengan Kamera 50 MP Harga Cuma Segini
Perpindahan ini juga tidak semata-mata disebabkan oleh perubahan preferensi gamer. Penurunan jumlah pengguna Facebook turut menjadi faktor penting.