Kehancuran Era Game Facebook, Padahal Sempat jadi Platform Gaming Terbesar di Internet

Era Game Facebook
Era Game Facebook Tahun 2010 awal
0 Komentar

Pada masa itu, media sosial lain seperti Instagram mulai menguasai pasar dan menarik pengguna, termasuk para gamer, sehingga jumlah pengguna aktif Facebook menurun. Hal ini mendorong perusahaan Facebook untuk mengakuisisi Instagram pada tahun 2013 sebagai langkah strategis untuk mempertahankan pangsa pasar.

Selain itu, beberapa regulasi Facebook yang diberlakukan terhadap pengembang game turut berkontribusi pada migrasi ini. Contohnya, kebijakan pembagian keuntungan dari setiap transaksi mikro (microtransaction) yang sebelumnya tidak ada, serta keterbatasan fitur sosial di dalam game.

Banyak pengguna Facebook tidak menyukai adanya notifikasi game yang mengganggu aktivitas mereka di media sosial, sehingga fitur sosial dalam game Facebook menjadi kurang optimal.

Baca Juga:Netizen Rilis Harga Pembuatan Laporan ke Polisi Agar Bisa Ditindak, Yakin Bisa Bayar?Maksimalkan 9 Fitur iPhone ke MacBook dan Sebaliknya dengan Cara Ini

Para pengembang juga dihadapkan pada dilema besar: apakah mereka akan terus mengembangkan game di Facebook atau sepenuhnya beralih ke aplikasi mobile.

Pada masa itu, game mobile, khususnya di iPhone, belum mendukung login atau pembayaran item dalam game menggunakan akun Facebook atau Facebook Credit. Akibatnya, pengembang tidak dapat mengembangkan game untuk kedua platform secara bersamaan.

Akhirnya, banyak pengembang game memilih untuk meninggalkan platform Facebook, bahkan menutup game mereka di sana, demi fokus mengembangkan game di platform mobile yang memiliki masa depan lebih menjanjikan.

Meskipun banyak pengembang game yang meninggalkan platform Facebook Gaming, serta kemajuan pesat game mobile dari tahun ke tahun, Facebook sendiri tampaknya tidak lagi memprioritaskan pengembangan ekosistem gaming-nya.

Perusahaan ini lebih memilih fokus pada pengembangan teknologi lain, seperti kecerdasan buatan (AI), realitas virtual (VR), dan metaverse. Akibatnya, meskipun game Facebook masih tersedia hingga sekarang, platform tersebut tidak mampu mengembalikan kejayaannya seperti pada masa lalu.

Selain itu, game-game di Facebook kini sudah jauh tertinggal dalam berbagai aspek, seperti mekanisme permainan, pemrograman, visual, hingga grafis, dibandingkan dengan game modern. Akibatnya, game Facebook hanya menjadi sekadar pajangan di media sosial tanpa esensi keseruan yang dulu dimilikinya.

Game-game nostalgia seperti Ninja Saga, FarmVille, Criminal Case, Dragon City, dan lainnya, yang dahulu hanya ada di Facebook, kini harus ditutup karena sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Game-game tersebut hanya menyisakan kenangan dan nostalgia bagi para pemainnya.

0 Komentar