Rawan Pohon Tumbang, Dinas PUTR kota Sukabumi Pangkasi Lebih Intensif saat Cuaca Ekstrem

Ist
EVAKUASI: Personel BPBD Kota Sukabumi dibantu elemen lainnya mengevakuasi dahan pohon yang patah hingga menimpa tiga unit mobil di ruas Jalan Veteran, belum lama ini.
0 Komentar

JL BAKSIR,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi memangkas 118 pohon yang dinilai rawan tumbang sepanjang 2024.

Kepala Seksi Pertamanan Dinas PUTR, Fajar Rahmansyah, menerangkan selama tahun lalu, setiap bulan memangkas rata-rata 10 pohon per bulan.

“Ada beberapa bulan di penghujung akhir tahun karena cuaca ekstrem. Sehingga sejak September-Desember pemangkasannya lebih sering dilakukan,” kata Fajar, kemarin (7/1).

Baca Juga:Kasus Dugaan Pengeroyokan di Caringin Sukabumi Ternyata BohongBaru Empat Sekolah di kota Sukabumi Laksanakan Program MBG

Pemangkasan pohon merupakan bagian dari mitigasi bencana. Pemangkasan dilakukan terhadap pohon yang sudah tua maupun pohon rindang yang rawan tumbang akibat kondisi cuaca.Pepohonan itu mayoritas berada di ruas-ruas jalan protokol. Di antaranya di ruas Jalan Siliwangi yang notabene dikategorikan siaga pohon tumbang.

“Kemudian belokan Jalan R Syamsudin sampai ke belokan RSUD R Syamsudin SH. Kemudian di Jalan Suryakencana dari depan kantor Dinkes hingga ke Cimanggah. Lalu di Jalan Lingkar Selatan,” ujarnya.

Selain kegiatan rutin Dinas PUTR, pemangkasan juga dilakukan berdasarkan aduan dari masyarakat. Dia menjelaskan bahwa masyarakat bisa menyampaikan permohonan pemangkasan pohon diantaranya dengan menggunakan layanan aduan Lapor.“Ada aduan via medsos ataupun e–Lapor. Nah biasanya laporan yang cepat itu dari grup (WA) Tanggap Bencana dan grup lainnya. Alhamdulillah kita bisa fast response,” terangnya.

Fajar mengimbau masyarakat agar menghindari berdiam diri dekat pohon ketika terjadi hujan deras disertai angin kencang.“Imbauannya sederhana yaitu ketika hujan disertai angin kencang, tolong jangan terlalu dekat dengan pohon karena risikonya banyak. Bisa juga tersambar petir. Ketika hujan, tajuk pohon itu kena air (sehingga) bebannya berat dan rawan patah. Kebanyakan yang rawan patah itu pohon trembesi,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar