SUKABUMI EKSPRES – Setelah membahas betapa toksiknya game kompetitif, terdapat satu cabang dampak yang cukup menarik perhatian, yaitu praktik “joki game”. Praktik ini tampaknya sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh masyarakat kita.
Namun, alih-alih membahas joki secara universal, mari kita fokuskan pada praktik joki dalam industri game. Nyatanya, joki game telah berkembang menjadi sebuah bisnis yang benar-benar menguntungkan. Oleh karena itu, mari kita menilik lebih jauh tentang bisnis joki game, sebuah bisnis yang bisa sukses karena adanya dorongan rasa gengsi.
Secara harfiah, istilah “joki” memiliki makna yang beragam tergantung pada konteksnya. Contohnya, joki kuda, joki ujian, joki skripsi, atau joki 3 in 1. Meski begitu, garis besar dari istilah joki ini adalah mempercayakan suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu kepada seseorang yang ahli di bidang tersebut atau sukarela melakukannya.
Baca Juga:Keren! Ini Review Spesifikasi Asus Zenbook A14 Sebagai Laptop Tertipis Tahun 2025Siap Bertualang? Ini 7 Game Petualangan Seru di Android dan iPhone
Di dunia nyata, praktik joki sering kali memicu perdebatan, terutama jika terkait dengan hal-hal yang bersifat sakral atau penting untuk masa depan, seperti joki skripsi dan joki ujian. Hal ini menyangkut masa depan dan gelar seseorang.
Bahkan, secara umum, praktik joki sering dianggap ilegal atau perbuatan terlarang karena dapat merugikan orang lain. Alasannya, seseorang mencapai sesuatu tanpa usaha pribadi.
Namun, perdebatan ini terus berlanjut tanpa ada titik temu yang jelas. Mari kita tinggalkan sejenak pembahasan serius tentang dunia nyata dan fokus pada praktik joki di industri game.
Dalam dunia game, istilah joki sudah sangat melekat. Umumnya, game yang sering dijoki adalah game dengan sifat kompetitif atau yang membutuhkan proses grinding.
Joki dalam game kompetitif biasanya bertujuan untuk mencapai gelar atau prestasi tertentu. Sementara itu, joki pada game dengan sifat grinding digunakan untuk menaikkan level tinggi guna mendapatkan manfaat lebih banyak di dalam game. Namun, pada akhirnya, tujuan utama dari kedua jenis joki ini tetap berkaitan dengan keinginan untuk kompetitif.
Fenomena Joki Game
Di Indonesia, dengan komunitas gaming yang besar, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, praktik joki game telah menjadi fenomena yang menarik. Hal ini menunjukkan besarnya ruang lingkup game yang bersifat kompetitif di tanah air.