JL PAJAGALAN,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – HM Jusuf Hamka alias Babah Alun menghadiri peluncuran program ‘Nasi Kuning Bersubsidi Babah Alun’ di Sekretariat Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Sukabumi di komplek perkantoran Danalaga Square, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, Sabtu (11/1). Program nasi kuning bersubsidi ini merupakan hasil kolaborasi PSMTI Kota Sukabumi dengan empat perkumpulan Tionghoa lainnya yaitu INTI, Yongchun, Hakka, dan Fuqing.
Dengan konsep yang sederhana namun efektif, program ini menjual nasi kuning seharga Rp3 ribu per porsi meskipun sebelumnya dibeli dari pedagang lokal dengan harga Rp10.000 per porsi. Model ini bukan hanya membantu masyarakat dengan menyediakan makanan murah, tetapi juga memberdayakan para pelaku UMKM lokal yang menjadi mitra program ini.
Babah Alun menekankan pentingnya memberdayakan UMKM lokal dalam setiap kegiatan sosial yang digulirkan.
Baca Juga:Dua Orang Pelajar SMP Terlibat Duel, Satu Orang Alami Luka Sabetan Senjata TajamPemprov Jabar Anggarkan Rp1 Triliun Dukung Program Makan Siang Gratis
“Jangan lupa, kalau kita yang subsidi, kita tidak boleh masak sendiri. Berdayakan warung tegal atau UMKM supaya nanti jadi berkah, dhuafa-nya dapat berkah, sedekahnya pun dapat berkah,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (11/1).
Dengan cara ini, UMKM tidak hanya mendapatkan pemasukan, tetapi juga terus berkembang seiring dengan pelaksanaan program sosial ini. Babah Alun juga mengingatkan, apabila program seperti ini tidak melibatkan UMKM, maka dampaknya bisa berbalik arah, menyebabkan pelaku usaha kecil kehilangan pendapatan.
Program ‘Nasi Kuning Bersubsidi Babah Alun’ menjadi alternatif yang lebih simpel dibandingkan program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini bergulir. Proses panjang dan birokrasi dalam program MBG sering kali menjadi hambatan bagi masyarakat untuk segera merasakan manfaatnya.
Sebaliknya, konsep sederhana Babah Alun langsung dirasakan dampaknya, baik oleh masyarakat penerima subsidi maupun pelaku UMKM lokal. “Jika hal ini ditularkan di berbagai kecamatan seperti ini, insya Allah akan mengurangi angka kemiskinan di wilayah,” tutur Babah Alun.
Pria yang dikenal sebagai pengusaha jalan tol ini memang sudah lama aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Dari pembangunan infrastruktur hingga program pangan murah, Babah Alun terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Program nasi kuning bersubsidi ini sendiri sudah diterapkan di berbagai kota dan kabupaten lain, menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk menjalankan program serupa. (mg5)