JL TIPAR GEDE,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Harga komoditas cabai di Kota Sukabumi kembali naik. Penaikan harga yang cukup menonjol terjadi pada komoditas cabai rawit merah.
Semula harganya di kisaran Rp100 ribu per kg. Namun kini kembali melonjak menjadi Rp110 ribu per kg.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Diskumindag Kota Sukabumi, M. Rifki, mengatakan kenaikan harga terjadi pada beberapa komoditas cabai. Selain cabai rawit merah, penaikan harga terjadi pada cabai besar TW yang semula Rp50 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram, cabai merah besar lokal naik dari Rp55 ribu menjadi Rp75 ribu per kilogram, dan cabai keriting hijau naik dari Rp28 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram.
Baca Juga:Kasus Perceraian Meningkat Cukup Signifikan di Kota SukabumiAyah Diduga Cabuli Anaknya yang Masih di Bawah Umur, Motifnya Sakit Hati Ditolak Isteri Penuhi Hasrat Biologis
“Harga cabai rawit hijau juga naik dari Rp60 ribu menjadi Rp75 ribu per kilogram,” jelas Rifki dalam keterangannya, kemarin (13/1).
Terdapat juga komoditas cabai yang harganya turun. Antara lain cabai merah keriting yang semula Rp60 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram. Selain cabai, komoditas yang harganya terpantau masih berfluktuasi yaitu wortel dari Rp12 ribu menjadi Rp15 ribu per kilogram, dan kentang naik dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram.
Di sisi lain, harga buncis dan telur ayam justru turun. Saat ini harga buncis Rp8 ribu dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram dan telur ayam dari Rp29 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram.
Diskumindag Kota Sukabumi terus memantau perkembangan harga komoditas di pasar untuk memastikan kestabilan harga. Namun, situasi ini membutuhkan langkah cepat untuk mencegah dampak lebih besar pada pelaku usaha dan konsumen. “Kami mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja, terutama pada komoditas yang mengalami kenaikan harga. Selain itu, kami sedang berupaya berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga pasokan agar harga tetap stabil,” pungkas Rifki.
Eliawati (58), pemilik warung nasi di Kota Sukabumi, mengaku tertekan dengan kenaikan harga yang terus terjadi. “Sebagai pengusaha makanan, kita sangat terdampak. Cabai adalah bahan baku utama. Kenaikan harga ini membuat kita harus mencari alternatif lain. Saat ini, saya beralih menggunakan cabai kering. Tetapi harga cabai kering di pasaran juga ikut naik,” keluh Eliawati.