Pilih BPJS Atau Asuransi Pribadi? Kenali Kelebihan dan Kekurangan Keduanya

Pilih BPJS Atau Asuransi Pribadi
Mending BPJS Atau Asuransi Pribadi?
0 Komentar

1. Proses Birokrasi yang Kompleks

Sebagai pengguna BPJS, akses pelayanan kesehatan sangat bergantung pada aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Contohnya, pengguna BPJS tidak dapat memilih fasilitas kesehatan atau rumah sakit secara bebas, melainkan harus mengikuti rujukan berdasarkan domisili yang terdaftar dalam database BPJS.

Sebagai contoh, ketika ingin melakukan pemeriksaan USG, biaya tersebut harus ditanggung secara pribadi jika tidak ada rekomendasi dari Puskesmas. Pemeriksaan USG hanya akan ditanggung jika disarankan oleh dokter dalam kondisi darurat atau memang diperlukan untuk mendapat rujukan ke rumah sakit.

Bahkan rumah sakit rujukan pun harus sesuai dengan domisili pengguna BPJS. Namun, dalam kondisi darurat, pengguna BPJS dapat langsung mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang menerima BPJS, tanpa perlu mengikuti aturan domisili.

Baca Juga:Hatsune Miku Akan Hadir di Fortnite Ferstival Minggu Ini, Catat Jadwalnya!Petani Bisa Klaim Asuransi, Jika Lahan Sawah Terdampak Kekeringan

2. Ketidakpastian Manfaat dan Kebijakan

Kekurangan lain dari BPJS adalah adanya ketidakpastian terkait manfaat dan kebijakan yang dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keputusan pemerintah.

Sebagai contoh, pada masa pemerintahan tertentu, perawatan penyakit jantung seperti pemasangan ring, obat-obatan, hingga pascaoperasi mungkin ditanggung sepenuhnya oleh BPJS. Namun, di masa pemerintahan yang berbeda, kebijakan tersebut bisa berubah, sehingga hanya sebagian tindakan yang ditanggung.

Hal ini membuat pengguna BPJS tidak dapat mengandalkan kepastian manfaat dalam jangka panjang. Jika terdapat perubahan kebijakan yang kurang menguntungkan, pengguna BPJS hanya bisa menerima keputusan tersebut, karena semua aturan bergantung pada kebijakan pemerintah yang berlaku.

Penting bagi kita yang hanya memiliki BPJS untuk selalu mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah serta memahami aturan-aturan baru, termasuk cakupan layanan yang masih ditanggung dan yang telah berubah.

3. Kurang Fleksibel

Salah satu kelemahan BPJS adalah kurang fleksibel. Contohnya, BPJS bisa diibaratkan seperti pembayaran token listrik. Jika kita berhenti membayar, maka layanan yang sebelumnya kita nikmati akan terputus.

Begitu pula dengan BPJS. Jika kita tidak membayar iuran BPJS, fasilitas kesehatan yang sebelumnya dapat kita akses akan otomatis berhenti. Oleh karena itu, sangat penting untuk membayar iuran BPJS secara rutin agar kita tetap dapat menggunakan layanan kesehatan saat dibutuhkan.

0 Komentar