Sejarah iPhone Bisa Menjadi Gengsi Tersendiri Bagi Masyarakat Indonesia, Sampai Rela Banyak Utang

iPhone Bisa jadi Tersendiri Bagi Masyarakat Indonesia
RJ
0 Komentar

Perilaku seperti ini juga sering terjadi di lingkungan sosial lainnya, seperti dalam pertemanan, tongkrongan, atau bahkan di lingkungan keluarga. Perlakuan istimewa terhadap orang-orang yang terlihat kaya inilah yang akhirnya mendorong banyak orang untuk berlomba-lomba memenuhi standar sosial. Tujuannya bukan sekadar untuk memanjakan gengsi, tetapi juga agar mereka diperlakukan lebih baik oleh masyarakat.

Padahal, kenyataannya, kekayaan seseorang bukanlah sesuatu yang bisa dinilai hanya dari penampilannya. Kekayaan sejati mencakup saldo tabungan yang memadai, dana darurat, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, rumah yang nyaman, dan hal-hal lain yang memberikan keamanan dan kenyamanan hidup. Bukan mereka yang kesulitan membayar cicilan iPhone dan hobi berutang ke sana-sini. Orang dengan kondisi seperti itu justru berada dalam kategori miskin.

Jika kita dapat memahami hal ini dengan baik, kita tidak lagi menilai kekayaan seseorang hanya dari apa yang mereka kenakan. Kita akan memandang orang yang memakai sepatu Nike Jordan dan orang yang memakai sepatu Aero Street dengan cara yang sama. Dengan demikian, kita akan mampu memperlakukan semua orang dengan lebih baik.

Baca Juga:10 Aplikasi Terbaik untuk Kamu Instal di iPhone, Pilihan Menarik Tahun 20257 Rekomendasi Ponsel RAM 12 GB Tergahar 2025

Hal ini juga dapat membantu menekan fenomena standar sosial yang tidak rasional, setidaknya di lingkungan terdekat kita. Memang, secara naluriah, manusia memiliki kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang ada, yang disebut sebagai konformitas dalam psikologi. Naluri ini pada akhirnya melahirkan norma-norma sosial di sekitar kita.

Namun, jangan lupa, sebagai manusia, kita juga memiliki akal sehat. Akal sehat itulah yang seharusnya kita gunakan untuk menimbang-nimbang mana kebiasaan yang baik untuk diikuti dan mana yang tidak terlalu penting.

Contohnya, seperti standar sosial yang tidak masuk akal ini. Apa bagusnya mencicil iPhone selama satu atau dua tahun, padahal harganya cepat turun? Hanya demi gengsi, orang rela berutang ke sana-sini yang akhirnya tidak terbayar, sementara mereka tetap memaksakan diri mencicil iPhone untuk pamer.

Orang-orang yang memaksakan diri mengikuti standar sosial seperti itu hanyalah merugikan diri sendiri. Jika kalian benar-benar ingin memiliki iPhone terbaru dan memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk membelinya—baik secara tunai maupun mencicil—itu tidak masalah.

0 Komentar