Sebaliknya, kalangan kaya justru semakin makmur. Di tengah kondisi ini, kaum menengah yang biasanya sangat konsumtif menjadi lebih berhati-hati dalam berbelanja, termasuk dalam membeli mobil. Jika sebelumnya mereka memilih Avanza, kini mereka cenderung memilih mobil yang lebih murah atau mobil bekas.
Avanza, yang dapat dikategorikan sebagai mobil kelas menengah, akhirnya tidak lagi menjadi pilihan utama karena perubahan preferensi konsumen dan kondisi ekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat.
Namun, mengapa ketika ekonomi bergejolak, mobil yang paling laris justru Zenix, yang notabene harganya jauh lebih mahal dibandingkan Avanza? Tentu saja, faktor ekonomi memainkan peranan penting di sini. Ketika kelas menengah jatuh miskin, kalangan miskin semakin terpuruk, sementara orang kaya justru semakin makmur. Mengapa hal ini bisa terjadi? Alasannya cukup jelas, dan Anda mungkin sudah mengetahuinya.
Baca Juga:Pendaftaran Beasiswa LPDP 2025 Resmi Dibuka! Ini Persyaratannya6 Rekomendasi Kamera Mirrorless untuk Pemula Pada 2025
Kondisi ini tentu berdampak pada penjualan Avanza. Selain itu, harga Avanza saat ini juga terbilang cukup mahal, sehingga kurang relevan untuk digunakan oleh driver online. Perlu diketahui, driver online adalah salah satu kontributor utama kesuksesan Avanza selama ini.
Namun, dengan kenaikan harga mobil, harga bahan bakar, dan tarif driver online yang tidak mengalami peningkatan signifikan, para driver lebih memilih mobil LCGC yang lebih ekonomis.
Memang benar, Avanza memiliki fitur premium yang memungkinkan mobil ini masuk ke dalam kategori layanan premium di aplikasi driver online. Namun, kenyataannya sebagian besar masyarakat Indonesia tidak terlalu memedulikan hal tersebut.
Apa yang mereka inginkan hanyalah layanan transportasi yang murah, meskipun menggunakan mobil seperti Sigra atau Calya. Asalkan tarifnya terjangkau dan dapat mengantar mereka sampai tujuan dengan selamat, hal itu sudah cukup. Bahkan, dalam beberapa kasus, masyarakat rela menggunakan mobil tanpa AC yang dinyalakan, asalkan harganya murah.
Selain itu, ada juga faktor kejenuhan. Siapa yang tidak bosan dengan Avanza? Sebagai contoh, keluarga saya memiliki Avanza keluaran tahun 2005. Orang tua saya membelinya sejak baru, dan mobil itu masih ada hingga sekarang.
Setelah digunakan selama hampir 20 tahun, rasanya sudah sangat familiar dengan Avanza. Awalnya, mobil ini menjadi kendaraan utama keluarga, tetapi sekarang hanya dijadikan sebagai mobil cadangan atau “mobil mainan.”