Merek skincare sangat paham bahwa manusia lebih mudah dipengaruhi oleh rasa takut daripada keinginan untuk memiliki sesuatu. Mereka memainkan ketakutan kita, seperti takut kulit menjadi kering, keriput, gelap, atau bahkan jerawatan parah jika tidak menggunakan produk mereka.
Inilah yang membuat kita akhirnya membeli produk tersebut, meskipun kita tidak yakin apakah produk itu benar-benar dapat memberikan hasil sesuai dengan ekspektasi kita. Cobalah perhatikan iklan-iklan skincare yang sering muncul di media sosial.
Banyak di antaranya yang mengatakan kulit Anda akan rusak dan terlihat lebih tua jika tidak menggunakan pelembab ini, atau memperingatkan agar jangan sampai kulit Anda keriput akibat kurangnya perawatan.
Baca Juga:6 Rekomendasi Kamera Mirrorless untuk Pemula Pada 20255 Rekomendasi Skincare Penghilang Flek Hitam Paling Ampuh
Mereka sangat paham bahwa ketakutan akan efek samping atau kerusakan kulit bisa membuat kita langsung mencari solusi. Rasa takut kita sering kali lebih besar dibandingkan keinginan untuk tampil cantik atau sehat, dan hal ini dimanfaatkan oleh merek skincare untuk mendorong kita membeli produk mereka.
Fear marketing ini sangat efektif karena memainkan proses psikologis kita sebagai konsumen. Kita merasa takut jika tidak membeli produk tersebut, padahal masalah kulit yang mereka gambarkan sering kali berlebihan. Oleh karena itu, kita perlu lebih kritis dan tidak mudah terjebak dalam taktik pemasaran yang memanfaatkan ketakutan kita.
4. Testimoni yang Terlalu Berlebihan
Pernahkah Anda melihat postingan influencer atau teman Anda yang mengatakan bahwa setelah menggunakan suatu produk, kulit mereka jadi mulus dan cerah? Jika iya, Anda mungkin berpikir bahwa produk tersebut benar-benar efektif.
Inilah yang disebut dengan social proof, yaitu kepercayaan yang kita bangun karena banyak orang, terutama yang kita anggap memiliki kredibilitas, mengatakan bahwa produk itu bagus. Namun, kita harus ingat bahwa banyak dari testimoni atau ulasan tersebut mungkin tidak seobjektif yang kita kira.
Influencer dan selebgram kini sudah menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran skincare. Mereka diberikan produk gratis atau bahkan dibayar untuk membicarakan produk skincare tertentu di media sosial.
Yang sering kita lupa adalah meskipun mereka mengatakan produk itu berhasil untuk mereka, belum tentu hal yang sama berlaku untuk kita. Banyak produk yang cocok untuk jenis kulit mereka, tetapi belum tentu cocok dengan kulit kita. Selain itu, banyak influencer yang dibayar untuk mempromosikan produk tanpa memberi tahu bahwa mereka sedang dibayar untuk itu.