SUKABUMI EKSPRES – Publik sedang dihebohkan dengan istilah lavender marriage, karena perceraian antara artis Sherina Munaf dan Baskara Mahendra, meskipun tidak ada bukti dan hanya merupakan spekulasi di media.
Lavender marriage, atau pernikahan lavender, adalah istilah yang mengacu pada pernikahan antara pria dan wanita tidak dilandasi oleh cinta, melainkan didasarkan pada tujuan tertentu. Biasanya untuk menjaga citra sosial, menghindari stigma masyarakat karena memiliki orientasi seksual non-heteroseksual, atau melindungi karier publik seseorang, ataupun salah satu atau kedua pasangan.
Pernikahan lavender sendiri bisa dijadikan suatu solusi jika mereka yang hidup di lingkungan dengan norma-norma konservatif, untuk menyembunyikan orientasi seksual mereka. Hal tersebut tentunya dapat menghindari diskriminasi, tekanan keluarga, atau dampak sosial yang dapat memengaruhi kehidupan pribadi maupun profesional.
Baca Juga:Gregoria Mariska Fokus Pulihkan Fisik untuk Indonesia Masters 2025Pertandingan Bali United vs Prawira Bandung Ditunda Akibat Lapangan Licin, Dijadwalkan Ulang di GOR Baru
Bagi yang ingin mengetahui istilah lavender marriage, beserta dengan tujuan dan dampaknya, mari simak artikel ini.
Sejarah dan Asal Usul Istilah
Istilah “lavender marriage” mulai dikenal pada awal abad ke-20, di Amerika Serikat, yang masa itu, homoseksualitas dianggap tabu dan sangat berisiko bagi karier seseorang. Diketahui bahwa warna lavender mulai diasosiasikan dengan homoseksualitas pada akhir abad ke-19, khususnya di Inggris.
Salah satu catatan awal penggunaan istilah ini muncul pada tahun 1895 dalam pemberitaan pers Inggris.
Di era keemasan Hollywood, banyak selebritas yang memilih untuk menikah secara lavender demi melindungi reputasi mereka. Pada masa itu, studio film memiliki kendali yang besar atas citra para aktor dan aktris. Orientasi seksual yang dianggap menyimpang dari norma sosial dapat menghancurkan karier seorang selebritas.
Oleh karena itu, lavender marriage menjadi salah satu cara untuk menjaga rahasia dan melindungi status sosial.
Tujuan Pernikahan Lavender
Lavender marriage dilakukan dengan berbagai alasan, di antaranya:
1. Menjaga Citra Publik
Banyak individu, terutama publik figur, memilih pernikahan ini untuk mempertahankan reputasi di mata publik. Dalam dunia hiburan, citra yang baik sangat penting untuk kesuksesan karier.
2. Menghindari Stigma Sosial
Baca Juga:5 Rekomendasi Hp dengan RAM 8 GB, Ada yang di Bawah Rp 3 Jutaan!Resep Ikan Dori Krispi: Lezat dan Renyah di Setiap Gigitan
Dalam masyarakat konservatif, individu dengan orientasi seksual non-heteroseksual sering kali menghadapi diskriminasi dan tekanan. Pernikahan lavender memungkinkan mereka untuk hidup sesuai dengan harapan sosial tanpa mengungkapkan identitas sebenarnya.