SUKABUMI – Indeks Kualitas Air (IKA) Kota Sukabumi menunjukkan peningkatan yang signifikan pada akhir 2024. Berdasarkan hasil pengujian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi di 29 titik aliran sungai, kualitas air secara umum memenuhi baku mutu.
“Hasil pengujian menunjukkan nilai IKA sebesar 56,67. Ini merupakan peningkatan yang cukup baik dibandingkan hasil awal tahun 2024 yang hanya mencapai 53,45,” ungkap Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) DLH Kota Sukabumi, Tri Sari Setiati, Jumat (17/1).
Tri menjelaskan, meski secara umum kualitas air membaik, tapi ada beberapa aliran sungai yang masih tercemar dengan kategori ringan. “Beberapa titik menunjukkan kontaminasi bakteri Coliform, terutama di wilayah Kecamatan Citamiang. Namun, masih ada aliran sungai yang memenuhi nilai baku mutu,” jelasnya.
Baca Juga:PMII Kota Sukabumi Tuntut Kajari Mundur dari JabatanHampir Sepekan Harga Cabai Rawit Merah Bertahan di Kisaran Rp100 Ribu di Sukabumi
DLH Kota Sukabumi menegaskan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk menjaga kualitas air sungai. “DLH bukan superman yang bisa menyelesaikan semua masalah sendiri. Kami membutuhkan kerja sama dari semua pihak agar bisa menjadi supertim. Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ujar Tri.
Beberapa langkah konkret yang diusulkan DLH meliputi penanaman pohon di bantaran sungai, pelepasan bibit ikan, pelaksanaan program kali bersih secara rutin, serta kampanye edukasi untuk mencegah masyarakat membuang sampah ke sungai.
Selain itu, DLH juga mengimbau pelaku usaha untuk tidak membuang limbah industri ke sungai, serta masyarakat agar tidak membuang tinja ke aliran sungai. “Kebiasaan-kebiasaan buruk seperti ini harus dihentikan demi menjaga kualitas air,” tambahnya.
Tri juga mencatat, selama musim hujan di akhir 2024, dampaknya cukup memengaruhi kualitas air sungai. Sampah dan kotoran yang terbawa arus menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga IKA. “Kami terus memantau dampak ini dan akan meningkatkan sinergi dengan berbagai kalangan, termasuk masyarakat dan media massa, untuk mengedukasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” jelasnya. (mg5)