SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya menekan laju inflasi. Pasalnya, inflasi di wilayah itu tercatat sebagai yang tertinggi di Jawa Barat pada akhir 2024.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai titik. Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji meninjau pembukaan kegiatan GPM di Lapang Renyah Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang, kemarin (20/1).
Kegiatan tersebut dipadati masyarakat yang antusias membeli berbagai kebutuhan pangan dengan harga terjangkau. “GPM merupakan upaya pemerintah untuk memastikan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau. Langkah ini sekaligus menjadi upaya stabilisasi harga dan pengendalian inflasi,” ujar Kusmana.
Baca Juga:Bappeda Kabupaten Sukabumi Toreh Penghargaan SAKIPPolres Sukabumi Rotasi Jabatan Kasat Reskrim dan Kasat Lantas
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kota Sukabumi mencatat inflasi tertinggi di Jawa Barat pada penghujung 2024. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah setempat untuk segera mengambil langkah konkret.
Menanggapi tantangan tersebut, Kusmana menjelaskan bahwa GPM diadakan sebagai salah satu solusi untuk membantu masyarakat mengakses kebutuhan pokok dengan harga lebih murah. “Kami menggelar lima titik GPM selama bulan ini. Ke depan, menjelang bulan Puasa atau hari-hari besar lainnya, kegiatan serupa akan kembali digelar untuk menjaga stabilitas harga,” tambahnya.
Sejak pagi hari, pelaksanaan GPM diserbu warga yang ingin membeli berbagai komoditas pangan murah, seperti beras, minyak goreng, gula, dan bahan pokok lainnya. Dengan harga yang lebih rendah dibanding pasar, GPM diharapkan mampu meringankan beban masyarakat sekaligus menjadi instrumen pengendali inflasi. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah Kota Sukabumi untuk menjaga stabilitas ekonomi, terutama bagi masyarakat yang paling terdampak kenaikan harga barang.
“Kami optimistis langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan membantu mengurangi tekanan ekonomi yang dirasakan akibat inflasi,” pungkas Kusmana. (mg5)