SUKABUMI – Bidang Damkar dan Penyelamatan Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi menangani 49 kasus kebakaran sepanjang 2024. Kejadianya berada di berbagai wilayah di Kota Sukabumi.
Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Dinas Satpol PP dan Damkar, Ujang Rustiandi, mengungkapkan berdasarkan data, penyebab kebakaran tersebut bervariasi. Namun penyebab paling banyak akibat korsleting listrik.
“Berdasarkan perkiraan sementara, total kerugian materiil mencapai sekitar Rp1,7 miliar. Kebanyakan akibat korsleting listrik,” kata Ujang, belum lama ini.
Baca Juga:Penanganan Banjir dan Penurunan Stunting jadi Sorotan, Terungkap pada Musrenbang Kecamatan CibeureumEvaluasi Perda PDRD kota Sukabumi jadi Percontohan Nasional
Peristiwa kebakaran paling banyak terjadi pada September. Terdata ada 9 kejadian selama kurun sebulan.
Pada periode yang sama, Bidang Damkar dan Penyelamatan melakukan 337 kegiatan penyelamatan. Di antaranya terdiri dari delapan kali penanganan pohon tumbang dan lebih dari 200 kali evakuasi hewan liar.
“Total animal rescue itu 269 kegiatan. Paling banyak evakuasi ular sekitar 121 kasus dan sarang tawon sebanyak 113 penanganan. Kemudian yang lainnya seperti penyelamatan kucing sekitar 35 kasus. Ada pula 38 kali penanganan cincin yang sulit dilepas serta delapan kali penanganan tumbang,” jelasnya.
Ujang mengimbau masyarakat untuk selalu berhati–hati dan meminimalkan potensi terjadinya kebakaran, seperti dengan mematikan aliran listrik yang tidak digunakan. “Kepada masyarakat kami imbau untuk menghindari kebakaran jangan menyalakan listrik yang tidak diperlukan, charger handphone jangan selalu dinyalakan, terus kalau misalkan meninggalkan rumah matikan listrik yang tidak diperlukan,” pungkas Ujang. (ist)