Penanganan Banjir dan Penurunan Stunting jadi Sorotan, Terungkap pada Musrenbang Kecamatan Cibeureum

Ist
MUSRENBANG: Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menghadiri sekaligus membuka Musrenbang Kecamatan Cibeureum, kemarin. Satu di antara yang menjadi fokus yaitu penanganan banjir dan penurunan angka stunting. FOTO: SOFWAN ZULFIKAR/SUKABUMI EKSPRES
0 Komentar

SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Cibeureum menyisakan berbagai isu menarik. Selain membahas rencana pembangunan fisik dan nonfisik, pertemuan tersebut menyoroti tantangan konkret yang masih dihadapi wilayah tersebut, seperti penanganan banjir dan stunting.

Pada acara yang mengusung tema ‘Memantapkan Pembangunan Kota yang Inklusif dan Berkelanjutan’, hadir sekaligus membuka acara, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Turut mendampingi, Pj Sekretaris Daerah Kota Sukabumi M Hasan Asari, seluruh unsur Forkopimcam, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Camat Cibeureum, Yanwar Ridwan, menekankan pentingnya pembangunan talud sebagai prioritas utama. Masalah banjir yang sering melanda saat musim hujan menjadi perhatian serius, khususnya di wilayah rawan genangan air. “Pembangunan talud menjadi salah satu fokus pada 2026. Ini penting untuk mengurangi dampak banjir yang kerap terjadi dan merugikan warga,” ujarnya kepada wartawan, kemarin (21/1).

Baca Juga:Evaluasi Perda PDRD kota Sukabumi jadi Percontohan NasionalPolres Sukabumi Kota Buru Geng Motor 'Los Angels'

Isu lingkungan bukan satu-satunya perhatian. Yanwar juga menyoroti tingginya angka stunting di Kelurahan Cibeureum Hilir yang masih cukup tinggi. “Kami berkomitmen menurunkan angka stunting melalui berbagai program. Ini tidak hanya terkait gizi, tapi juga akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Yanwar mengungkapkan Kecamatan Cibeureum menjadi satu-satunya kecamatan di Kota Sukabumi yang belum memiliki fasilitas pembangunan kecamatan memadai. Karena itu, rencana pembangunan infrastruktur kecamatan juga masuk dalam daftar prioritas pada 2026.

Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji memberikan pandangan strategis agar program pembangunan tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga menyentuh persoalan sosial ekonomi. “Kami mendorong agar isu pengangguran, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kemiskinan menjadi bagian penting dalam rencana pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya. (mg5)

0 Komentar