Politisi PKS Kritik Roadshow Walkot Sukabumi Terpilih ke Setiap OPD

Ist
Danny Ramdhani Politisi PKS
0 Komentar

JL IRHANDA,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Langkah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki-Bobby Maulana, yang kerap mengunjungi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi menuai kritik tajam. Terutama berkaitan dengan etika serta kepatutan karena pasangan tersebut belum resmi dilantik sebagai kepala daerah.

“Sebetulnya tidak ada larangan bagi kepala daerah terpilih untuk bersilaturahmi. Namun, ini soal etika birokrasi. Apalagi, Kota Sukabumi masih dipimpin oleh penjabat wali kota,” ujar politisi PKS, Danny Ramdhani, dalam keterangannya, kemarin (21/1).

Danny juga mengungkapkan, kunjungan wali kota dan wakil wali kota ke SKPD disertai pembahasan mengenai APBD dan PAD. Sejatinya, kata anggota DPRD itu, hal tersebut dilakukan setelah pelantikan. “Membahas APBD dan PAD itu kan hal strategis dan teknis. Sebaiknya nanti saja setelah disumpah dan dilantik. Saat ini, kepemimpinan masih berada di tangan penjabat wali kota Kusmana Hartadji,” tegasnya.

Baca Juga:Kondisi Saluran Irigasi Banyak yang Rusak, Dinas PUTR Percepatan Perbaikan karena Masuk Musim TanamJaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan Curhat ke Anggota Dewan

Melalui akun media sosial pribadinya, Danny sempat menyatakan langkah yang dilakukan wali kota terpilih belum pernah terjadi di daerah lain. Dia bahkan mencoba menelusuri kasus serupa, namun tidak menemukan contoh kepala daerah terpilih yang mengunjungi SKPD sebelum dilantik.

“Saya coba telusuri di internet, tidak ada kota atau kabupaten lain yang melakukan hal seperti ini. Kalau ada, mohon disampaikan agar bisa menjadi perbandingan,” ungkap Danny.

Meski melontarkan kritik tajam, Danny menegaskan pernyataannya ini merupakan sikap pribadi, bukan sikap resmi partai. Dia juga menyebut PKS akan mengambil peran sebagai penyeimbang dalam pemerintahan Ayep Zaki dan Bobby Maulana selama lima tahun ke depan. “Kami akan memberikan ide dan masukan yang membangun. Kritik ini bukan berarti kami otomatis menjadi oposisi. Ini murni pandangan pribadi saya,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Ayep Zaki dan Bobby Maulana terkait kritik tersebut. Namun, dinamika ini menjadi sorotan publik di Sukabumi, mengingat pentingnya menjaga etika birokrasi dalam proses peralihan kepemimpinan. (mg5)

0 Komentar