Klub IBL 2025 Mulai Perbaiki Fasilitas dan Bangun Ekosistem Olahraga yang Lebih Kuat

Klub IBL 2025 Mulai Perbaiki Fasilitas dan Bangun Ekosistem Olahraga yang Lebih Kuat
Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah berbicara dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kantor Berita ANTARA dengan PT Bola Basket Indonesia di kompleks ANTARA Heritage Center, Pasar Baru, Jakarta, Jumat (10/1/2024). SUMBER FOTO: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, mengungkapkan bahwa 14 klub peserta IBL 2025 sudah mulai melakukan perbaikan untuk mendukung pengembangan ekosistem industri olahraga di wilayah masing-masing.

Ia menjelaskan bahwa perubahan ini terlihat dalam upaya klub-klub untuk memperbaiki fasilitas stadion yang menjadi markas mereka, seperti yang dilakukan oleh Pelita Jaya Jakarta dan Hangtuah Jakarta.

“Meskipun sebagian masih ada yang menyewa stadion sebagai home base, tetapi mereka berkomitmen dengan ikut merenovasi markas klubnya guna menarik minat penggemar untuk menonton langsung,” ujar Junas di Jakarta, Kamis (23/1).

Baca Juga:Prediksi MU vs Rangers Liga Eropa 2025 dan Info Live Streaming: Setan Merah Unggul Jauh di Atas KertasPrediksi dan Link Live Streaming Lazio vs Real Sociedad Liga Eropa 2025: Si Elang Lanjutkan Sensasi?

Meskipun beberapa klub masih menyewa stadion, mereka tetap berkomitmen untuk melakukan renovasi guna menarik lebih banyak penggemar untuk hadir langsung di stadion. Bahkan, beberapa klub mulai merencanakan pembangunan stadion mereka sendiri, mengingat potensi pertumbuhan industri olahraga di daerah mereka.

Junas menambahkan bahwa manajemen IBL selalu mendukung para pemilik klub dalam mengembangkan prestasi, pendapatan, serta infrastruktur olahraga yang lebih baik.

Junas menekankan bahwa tujuan IBL bukan hanya sekedar penyelenggaraan pertandingan, tetapi juga untuk memberikan dampak ekonomi langsung yang dirasakan oleh klub, masyarakat, dan pelaku usaha setempat.

“Jadi yang kami inginkan bukan hanya penyelenggaraan pertandingan semata, tetapi dampak langsung yang bisa dirasakan klub dari sisi ekonomi, begitu juga masyarakat dan pelaku usaha,” katanya.

Selain itu, ia mencatat bahwa kerjasama klub dengan merek lokal semakin berkembang, dengan pemilik klub memanfaatkan berbagai sektor untuk memajukan industri bola basket. Kolaborasi dalam penjualan merchandise, serta kerjasama dengan perusahaan lokal dan nasional, semakin gencar dilakukan untuk mendukung industri olahraga bola basket.

Dengan langkah-langkah ini, Junas optimistis bahwa penyelenggaraan IBL akan memberikan dampak positif bagi ekosistem industri olahraga, perekonomian daerah, dan peningkatan prestasi olahraga di Indonesia.*

SUMBER: ANTARA

0 Komentar